Joe Biden Berpeluang Besar Tantang Donald Trump di Pilpres AS
LOS ANGELES – Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendapatkan momentum besar dalam ajang Super Tuesday. Dia diprediksi berpeluang besar untuk menantang Presiden Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akhir tahun ini.
Super Tuesday merupakan serangkaian pemilu pendahuluan Partai Demokrat yang digelar di 14 negara bagian. Super Tuesday kali ini digelar di Texas, Alabama, Arkansas, Massachusetts, Minnesota, North Carolina, Oklahoma, Tennessee, dan Virginia yang dimenangkan kubu Biden. Di kawasan tersebut, Biden mendapat dukungan penuh dari warga keturunan Afrika-Amerika, moderat, dan orang tua. Adapun Bernie Sanders memenangkan pemilu pendahuluan di Colorado, Utah, dan Vermont. Selain itu, negara bagian lainnya adalah Maine dan Samoa.
Sebanyak 1.344 delegasi atau 34% delegasi yang memiliki suara untuk menentukan capres Partai Demokrat diperebutkan pada Super Tuesday tersebut. California dan Texas merupakan dua negara yang difavoritkan pada Super Tuesday. Umumnya, siapa yang memenangkan Super Tuesday, kandidat tersebut akan mendapatkan nominasi tiket capres.
Kemenangan Biden ini menjadi spektakuler baginya setelah kegagalan di Iowa dan New Hampshire. Sekitar satu pekan lalu, Biden berhasil memenangkan jajak pendapat nasional. “Kita sangat hidup,” kata Biden di depan para pendukungnya di Los Angeles, dilansir Reuters. Dia mengungkapkan kemenangan ini merupakan hadiah bagi mereka yang mengetuk pintu, menghitung, dan tertinggal. “Tidak membuat kesalahan, kampanye ini akan dikirim langsung ke Donald Trump,” ujarnya.
Pada Super Tuesday lalu, Biden diprediksi mendapatkan 317 delegasi dan Sanders memperoleh 238 delegasi, sedangkan Elizabeth Warren dengan 27 delegasi, Michael Bloomberg 12 delegasi, dan Tulsi Gabbard hanya meraih satu.
Dengan kemenangan di Minnesota, Biden mengucapkan terima kasih kepada Amy Klobuchar yang mengalihkan dukungan pada dirinya pascapengunduran diri. Biden tidak terlalu menghabiskan dana untuk iklan, dia hanya merogoh kocek USD4,7 juta. Berdasarkan analisis Wesleyan Media Project, Sanders justru menghabiskan USD20 miliar.
Sanders mengharapkan bisa mendapatkan kemenangan besar pada Super Tuesday. Namun, dia hanya menang di Colorado, Utah, dan negara bagian asalnya, Vermont. Dalam proyeksi Fox News, Sanders menang di California dengan meraih sepertiga suara.
Tanpa menyebut nama Biden, Sanders mengkritiknya saat berkampanye di Vermont karena dia mendukung perang di Irak dan mewujudkan kesepakatan perdagangan global. Kedua hal tersebut ditentang Sanders. “Kita akan memenangkan nominasi Partai Demokrat dan kita akan mengalahkan presiden paling berbahaya pada sejarah negara ini,” papar Sanders, mengacu pada Trump.
Hal paling menyedihkan adalah Michael Bloomberg, miliarder dan mantan wali kota New York yang sudah menghabiskan setengah miliar dolar untuk iklan. Dia hanya meraih kemenangan di wilayah teritorial AS, Samoa. Para pejabat tim kampanye Bloomberg mengatakan dia akan melakukan penilaian ulang untuk bertahan atau tidak di pertarungan ini. Namun, mereka tidak menyatakan bahwa Bloomberg akan mundur.
Strategi Bloomberg sebenarnya sama seperti Biden yakni fokus di Super Tuesday, tetapi Bloomberg mengalami kegagalan. Bloomberg hanya meraih 15% dari pemungutan suara dan bisa mendapatkan beberapa delegasi di Tennessee, Texas, Colorado, Utah, California, dan Arkansas.
Kandidat bisa memenangkan tiket nominasi capres Partai Demokrat jika meraih 1.991 delegasi pada Konvensi Nasional Demokrat pada Juli mendatang.
Seperti dilansir Reuters, perebutan kursi Gedung Putih di kalangan Partai Demokrat mengalami pasang-surut karena banyak yang keluar-masuk. Pete Buttigieg, mantan wali kota South Bend, juga mengundurkan diri dan telah mendukung penuh Biden. “Saya akan mendukung presiden terbaik. Saya mendorong semua yang mendukung saya untuk bergabung dengan saya karena saya telah menemukan orang itu,” kata Buttigieg di Dallas. Selain Buttigieg, Senator Klobuchar dari Minnesota juga mendukung Biden setelah keluar dari persaingan.
Klobuchar mengatakan Biden lebih unggul dibandingkan kandidat lainnya karena dia mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan rakyat kecil AS dan dunia. “Dia tidak bekerja untuk orang kaya atau berpengaruh, tapi untuk ibu rumah tangga, para petani, dan veteran perang,” tandas Klobuchar.
Sebagai salah satu pesta demokrasi terbesar di AS, pihak keamanan AS telah memperketat keamanan dan pengawasan agar tidak terjadi kecurangan selama Super Tuesday, termasuk mencegah pengaruh dari pihak asing di dunia maya. Para ahli keamanan nasional AS telah berkumpul di Northern Virginia kemarin.
Sejak pemerintah AS menuduh Rusia telah mengintervensi pemilu 2016, pihak keamanan menggunakan langkah-langkah baru untuk melawan peretasan dan propaganda asing yang dianggap dapat memengaruhi hasil pemilu. Namun, menurut para ahli, sebagian besar “tembok” keamanan AS rentan dijebol.
Perwakilan dari Homeland Security Department, FBI, National Security Agency, dan Cyber Command mencoba menggabungkan kekuatan untuk menjaga “lalu lintas” di dunia maya selama Super Tuesday. Seluruh petugas di negara bagian yang menggelar Super Tuesday akan terhubung melalui sebuah jaringan.