Israel Sebut Dominika Berencana Pindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem
TEL AVIV – Pemerintah Dominika akan mempertimbangkan masalah relokasi Kedutaan Besarnya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi.
Melalui akun Twitternya, Ashkenazi mengucapkan selamat kepada Menteri Luar Negeri Dominika, Roberto Alvarez atas keputusan tersebut. Ashkenazi menyebut apa yang dilakukan Dominika sebagai keputusan penting.
“Saya mengucapkan selamat kepada Alvarez, atas keputusan pemerintah Dominika untuk mempertimbangkan pemindahan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem,” kicaunya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (1/11/2020).
“Saya berterima kasih kepadanya selama panggilan telepon kami kemarin untuk keputusan penting ini dan selama bertahun-tahun persahabatan antara kedua negara kami,” sambung Ashkenazi.
Yerusalem, yang diduduki oleh Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, saat ini menjadi “barang” yang tidak dapat dinegosiasikan bagi Palestina, seperti juga wilayah pendudukan di Tepi Barat dan Lembah Sungai Jordan tempat Israel membangun pemukiman.
Pemerintah Israel, pada gilirannya, telah menolak untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan menganggap perluasan permukimannya sah, meskipun ada keberatan dari PBB.
Otoritas Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibukotanya dan menyetujui negosiasi mengenai status Yerusalem Barat, sementara Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya secara de jure.