Israel Kecam Keputusan Perusahaan Es Krim AS Hentikan Penjualan di Wilayah Pendudukan
TEL AVIV – Israel mengecam keputusan perusahaan es krim Amerika Serikat (AS) , Ben & Jerry’s berhenti memasarkan produknya di wilayah Palestina yang diduduki. Ben & Jerry’s mengatakan bahwa penjualan di sana “tidak konsisten” dengan nilai-nilai perusahaan.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett,seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (20/7/2021), mengatakan Ben & Jerry’s membuat keputusan yang salah secara moral.
“Boikot Israel, sebuah demokrasi yang dikelilingi oleh pulau-pulau teror, mencerminkan kehilangan arah. Boikot tidak berhasil dan tidak akan berhasil, dan kami akan melawannya dengan sekuat tenaga, ”katanya.
Sementara itu, gerakan boikot, divestasi dan sanksi Israel (BDS) menyambut langkah Ben & Jerry’s. BDS menyebutnya sebagai langkah tegas untuk mengakhiri keterlibatan perusahaan dalam pendudukan Israel dan pelanggaran hak-hak Palestina.
“Ben & Jerry’s, sebuah perusahaan internasional terkemuka yang bertanggung jawab secara sosial, akhirnya membawa kebijakannya tentang penindasan rezim Israel terhadap Palestina sejalan dengan posisi progresifnya di Black Lives Matter dan perjuangan keadilan lainnya,” katanya.
Namun, menurut Vermonters for Justice in Palestine mengatakan bahwa langkah itu masih gagal untuk mengatasi kemarahan yang meluas atas tindakan pemerintah Israel terhadap orang-orang Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan dan bahwa Ben & Jerry’s harus sepenuhnya melepaskan diri dari Israel