Israel Jadi Sahabat Turki, Erdogan Janji Begini kepada Muslim Palestina, Ada yang Percaya?
ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan normalisasi hubungan Turki dan Israel tidak akan melemahkan dukungan Ankara untuk Palestina.
“Langkah-langkah yang diambil dalam hubungan kami dengan Israel sama sekali tidak akan mengurangi dukungan kami untuk perjuangan Palestina,” kata Erdogan pada konferensi pers bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ankara, Selasa (23/8).
Kunjungan Abbas dilakukan ketika Turki dan Israel dalam proses menormalisasi hubungan, termasuk keputusan pekan lalu untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dan mengangkat kembali duta besar dan konsul jenderal setelah empat tahun absen.
Erdogan mengatakan Turki melanjutkan solidaritas lama dengan Palestina dengan “cara terkuat.”
“Turki, yang telah mengakui negara Palestina sejak diproklamasikan, membela visi solusi dua negara di setiap platform,” ujar dia.
Ankara juga menolak tindakan apa pun yang bertujuan mengubah status Yerusalem atau Masjid Al Aqsa, kata Erdogan. Sikap ini telah disampaikan ke Israel, kata Erdogan.
Menurut dia, Palestina mendukung upaya Turki untuk menormalisasi hubungan karena dialog antara Turki dengan Israel akan memberikannya kesempatan yang lebih baik untuk membela perjuangan Palestina.
“Palestina selalu memiliki tempat khusus di hati rakyat Turki,” kata Erdogan.
Ia pun mengatakan bahwa Ankara bertujuan untuk lebih memperkuat hubungan dengan Palestina, dan mendukung kesejahteraan serta pembangunan Palestina.
“Saya sekali lagi menggarisbawahi bahwa pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan parameter PBB sangat penting untuk perdamaian dan stabilitas seluruh kawasan kita,” kata Erdogan.
Sementara itu, Abbas memuji dukungan Turki untuk rakyat Palestina.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan karena berdiri di samping rakyat Palestina dan atas pendiriannya yang teguh,” kata Abbas.
Dia menekankan untuk tetap mempercayai “perlawanan rakyat yang damai” dan menolak “kekerasan dan terorisme.”
“Kami mencari keanggotaan penuh di PBB dan menuntut negara-negara yang percaya pada solusi dua negara mengakui negara Palestina,” tutur dia.
Abbas juga memuji Turki atas perannya dalam membantu Palestina menjadi negara pengamat di PBB.
“Beberapa tahun yang lalu, kami memperoleh status pengamat di PBB, dan penghargaan pertama untuk itu diberikan kepada Turki,” ujar Abbas.