Iran Sebut Ada Campur Tangan AS dalam Unjuk Rasa
NAGALIGA — Iran menuduh ada campur tangan Amerika Serikat (AS) di balik aksi unjuk rasa memprotes kenaikan harga bensin yang memanas selama beberapa waktu ke belakang. Aksi unjuk rasa dinilai sebagai bagian dari konspirasi yang melibatkan AS.
Melansir Associated Press, hal itu disampaikan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, saat berpidato di depan anggota pasukan Basij yang membantu mengendalikan aksi unjuk rasa.
Dalam pidatonya, Khamenei mengatakan bahwa konspirasi tersebut menghabiskan begitu banyak dana dan usaha. Aksi protes, kata dia, didalangi oleh arogansi global yang merujuk kepada AS.
Hal senada juga disampaikan Presiden Iran Hassan Rouhani. Dia menyalahkan AS atas aksi protes yang berlangsung.
Rouhani bahkan menuduh para pengunjuk rasa sebagai ‘tentara bayaran’ AS. Dia menuduh AS mengirimi mereka sejumlah uang selama dua tahun untuk memicu aksi demonstrasi.
Merespons aksi demonstrasi, pemerintah juga sempat memadamkan akses internet di seluruh negeri untuk membatasi hubungan dengan dunia luar. Sementara akses internet rumah dan kantor telah dipulihkan, tidak dengan akses internet melalui telepon seluler. Hingga Rabu malam, akses internet melalui ponsel masih tak bisa dijangkau.
Sejak pecah pada 15 November lalu, hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan statistik resmi terkait jumlah korban dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung. Pada Senin (25/11), Amnesty International telah mencatat setidaknya 143 orang tewas dalam aksi.
Aksi unjuk rasa muncul saat sanksi AS mulai diberlakukan tahun ini. Akibatnya, Iran terpaksa memangkas hampir seluruh ekspor minyak hingga memicu protes terhadap pemerintah.
SUMBER: