Iran Kembali Beri Sinyal Siap Dialog dengan AS
NAGALIGA — Presiden Iran, Hassan Rouhani, memberi sinyal kepada Amerika Serikat dengan menyatakan mereka masih terbuka untuk berdialog. Namun, dia tetap meminta Negeri Paman Sam harus mencabut terlebih dulu sanksi ekonomi terhadap negara yang dia pimpin.
“Jika mereka sudah siap untuk mencabut sanksi, maka kami bersedia untuk berunding, bahkan di tingkat kepala negara lainnya,” kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, dalam pidato kepresidenan yang disiarkan secara langsung, seperti dikutip AFP, Rabu (4/12).
Rouhani kembali mengulangi pesannya untuk AS supaya segera mencabut sanksi jika ingin melanjutkan perundingan pelucutan senjata nuklir. Mereka menyatakan sudah tidak mematuhi perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), dan melanjutkan proses pengayaan uranium melebihi batas yang ditetapkan.
“Ini adalah bentuk perbuatan jahat Gedung Putih. Kita tidak punya pilihan selain melawan para pemberi sanksi,” ujar Rouhani.
JCPOA diteken oleh Iran dan Amerika Serikat ditambah dengan China, Inggris, Prancis, Rusia dan Jerman. Iran mulanya sepakat untuk mematuhi aturan itu.
Akan tetapi, pada Mei lalu Presiden AS, Donald Trump, memutuskan mundur dari kesepakatan tersebut dan kembali menjatuhkan sanksi. Iran lantas memutuskan mulai tidak mematuhi perjanjian tersebut karena sikap AS.