Iran Buka Perundingan Tak Langsung dengan Presiden AS Terpilih Biden
TEHERAN – Iran membuka saluran dialog tak langsung terkait kesepakatan nuklir dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden.
Perkembangan itu diumumkan media Israel, Walla. Mengutip pejabat keamanan Israel, situs berita Walla itu melaporkan, “Kepala Staf AS Mark Milley dan mitranya dari Israel, Aviv Kochavi, melakukan diskusi profesional yang panjang tentang kesepakatan Iran, dengan partisipasi sejumlah pemimpin militer Israel.”
“Kochavi juga membahas perkembangan keamanan di wilayah tersebut, kehadiran Iran di Suriah, proyek rudal balistik, dan tantangan keamanan bersama yang akan dihadapi militer Israel dan Amerika pada tahun 2021,” ungkap laporan Walla.
Pada Mei 2018, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani kekuatan dunia termasuk Jerman dan Inggris
Trump kemudian menjatuhkan sanksi yang “belum pernah terjadi sebelumnya” pada Republik Islam Iran
Sebagai tanggapan, Teheran mengakui telah melanggar banyak batasan kesepakatan pada aktivitas nuklirnya, mencatat pelanggarannya dapat dibatalkan jika langkah Washington juga dibatalkan.
Biden yang menjabat pada 20 Januari, mengatakan dia akan membawa Amerika Serikat kembali ke dalam kesepakatan jika Iran kembali mematuhi sepenuhnya pembatasan nuklirnya.
Meski demikian, Iran menolak negosiasi ulang dalam kesepakatan nuklir tersebut.
AS di era pemerintahan Trump mendesak adanya kesepakatan baru dengan Iran terkait program rudal dan pengaruh politik Iran yang terus menguat di kawasan Timur Tengah.