Iran Bersedia Serahkan Kotak Hitam Jet Ukraina Ditembak Rudal
NAGALIGA — Pemerintah Iran memutuskan bersedia menyerahkan kotak hitam pesawat Boeing 737-800 nomor penerbangan 752 milik maskapai Ukraina, Ukraine International Airlines, yang ditembak jatuh oleh rudal pada 8 Januari lalu usai lepas landas dari Ibu kota Teheran.
Nasib kotak hitam itu sempat terkatung-katung karena pemerintah Iran sempat menolak menyerahkan perangkat tersebut kepada Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan Iran, Farhad Parvaresh, dalam pertemuan dengan Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) di Montreal, Kanada.
Seperti dilansir AFP, Kamis (12/3), Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne, menyatakan menyambut baik keputusan Iran yang akhirnya mau menyerahkan kotak hitam pesawat nahas tersebut.
Duta Besar Ukraina untuk Kanada, Andriy Shevchenko, menyatakan juga menyambut baik keputusan Iran tersebut. Dia mengatakan kemungkinan kotak hitam tersebut akan dikirim ke Prancis untuk dianalisis.
Pesawat nahas itu jatuh setelah dihantam dua rudal yang dilepaskan Iran. Saat itu Iran tengah bertikai dengan Amerika Serikat setelah salah satu perwira tinggi militer mereka, Jenderal Qasem Soleimani, tewas akibat serangan pesawat nirawak.
Iran yang sedang siaga tinggi lantas membalas perbuatan AS dengan menyerang dua pangkalan militer di Irak. Saat serangan terjadi pada malam hari, pesawat penumpang itu lepas landas dan dianggap sebagai jet tempur AS.
Pemerintah Iran sempat berdalih pesawat itu jatuh akibat kendala teknis. Namun, selang tiga hari kemudian, mereka baru mengakui bahwa pesawat tersebut jatuh akibat tertembak dua rudal.