Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Melambat
NAGALIGA — Korea Selatan melaporkan penyebaran virus corona (Covid-19) mulai melemah dan menurun drastis. Laporan pada Rabu (11/3) mencatat hanya 110 orang yang baru diidentifikasi positif.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KCDC) melaporkan angka tersebut sebagai jumlah terndah sejak 22 Februari.
Saat ini total orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona mencapai 7.979. Sementara korban meninggal hanya bertambah satu orang, total menjadi 67 kematian.
Jumlah pasien sembuh sejauh ini dilaporkan mencapai 510 orang.
Kota Daegu, daerah pusat penyebaran virus corona di Korea Selatan juga mencatat penurunan pasien baru terinfeksi corona. Sekitar 61 orang di Daegu pada Rabu lalu dikonfirmasi positif virus corona.
Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung-hoo seperti mengutip CNN, mengatakan jika penurunan menandakan mereka telah melewati masa-masa kritis akibat virus corona.
Korea Selatan merupakan dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah China di Asia. Kendati demikian, pemerintah Korsel gencar melakukan upaya perlindungan, pencegahan, dan penanggulangan terhadap corona.
Tak hanya itu, Negeri Ginseng juga bersikap terbuka terkait informasi penanganan corona untuk menekan kepanikan warga. Pemerintah pun menginisiasi upaya deteksi dini terhadap warganya dengan menyiapkan 118 fasilitas pemeriksaan.
“Korea Selatan adalah komunitas yang terbuka dan ingin melindungi kebebasan orang yang bepergian dan berwisata. Itu sebabnya kami melakukan tes besar-besaran,” ujar Park.
Korsel melaporkan telah memeriksa lebih dari 230 ribu warganya.
Berdasarkan data WHO hingga Jumat (13/3) infeksi virus corona secara global mencapai 132.567 orang. Sekitar 5.000 orang dinyatakan meninggal, sementara 4.947 lainnya dalam kondisi kritis.
Seperti halnya Korsel, China juga melaporkan kasus penyebaran corona mulai menurun.
Kendati demikian, WHO mencatat kasus corona di China sebanyak 80.981 masih menjadi yang tertinggi di seluruh dunia.
John Hopkins University memperkirakan lebih dari 68 ribu pasien dinyatakan sembuh di seluruh dunia.
