IKEA Setop Aktivitasnya di Rusia-Belarus, 15 Ribu Pegawai Terdampak
Perusahaan raksasa furnitur Swedia, IKEA, memutuskan menghentikan aktivitasnya di Rusia dan Belarus, sebagai respons atas perang antara Ukraina dan Rusia.
Keputusan yang diambil pada Kamis (3/3/2022) itu akan berdampak terhadap sekitar 15 ribu karyawan, 17 toko, dan tiga lokasi produksi, dikutip dari Barron’s.
“Perang memiliki dampak besar terhadap kemanusiaan. Perang juga mengakibatkan gangguan serius pada rantai pasokan dan kondisi perdagangan. Untuk semua alasan ini, IKEA memutuskan untuk menghentikan sementara operasi di Rusia,” demikian keterangan perusahaan tersebut.
1. IKEA jadi salah satu perusahaan Barat terbesar di Rusia
=
IKEA telah hadir di Rusia sejak 2000 dan tercatat sebagai salah satu perusahaan Barat terbesar.
IKEA juga menangguhkan aktivitasnya di Belarus, yang merupakan sekutu dekat Rusia dan negara yang mendukung agresi. Di Belarus, IKEA hanya memiliki beberapa pemasok, tidak memiliki toko.
“Perang yang menghancurkan di Ukraina adalah tragedi kemanusiaan, dan empati serta keprihatinan kami yang terdalam adalah dengan jutaan orang yang terkena dampak,” kata perusahaan itu.
2. Ribuan pegawai IKEA akan terdampak kebijakan ini
Dukungan kepada Ukraina juga diberikan IKEA melalui bantuan kepada orang-orang yang terdampak.
Adapun 15 ribu orang yang akan terdampak dengan kebijakan ini adalah 12 ribu pegawai dan 2.500 pekerja manufaktur di tiga pabrik di Rusia.
Menurut IKEA, sebanyak 47 pemasok di Rusia dan 10 di Belarus akan terpengaruh keputusan tersebut, yang juga menghentikan impor dan ekspor antara kedua negara.
3. IKEA akan sumbangkan Rp317 miliar kepada PBB
Sebelum pengumuman ini, IKEA telah mengumumkan toko mereka akan tetap beroperasi di Rusia, sebuah keputusan yang menuai kritik dari Swedia.
Yayasan IKEA juga akan menyumbang 20 juta euro (sekitar Rp317 miliar), sebagai tanggapan atas seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
“Kami belum pernah memberikan sumbangan sebesar ini untuk krisis sebelumnya,” kata juru bicara yayasan IKEA kepada AFP.