Ibu Kota Indonesia Pindah, Malaysia Fokus Perkuat Perbatasan
NAGALIGA — Angkatan bersenjata Malaysia dilaporkan mulai mempersiapkan strategi pengamanan menyambut rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Menurut Komandan Angkatan Darat Malaysia (TDM), Jenderal Tan Sri Ahmad Hasbullah Mohd Nawawi, aspek keamanan akan tetap menjadi perhatian utama Malaysia untuk mengantisipasi kejahatan lintas negara melalui perbatasan.
Meski rencana pemindahan ibu kota Indonesia diyakini akan mendongkrak kegiatan perekonomian, tetapi menurut Malaysia memperketat pengawasan perbatasan penting untuk mencegah penyelundupan atau tindak kejahatan lain di perbatasan kedua negara.
“Bagaimanapun juga jika melibatkan unsur pengembangan ekonomi, aspek keamanan juga harus dipertimbangkan untuk memastikan wilayah perbatasan bebas dari tindak kejahatan lintas negara,” kata Nawawi, seperti dikutip dari The Borneo Post, Kamis (23/1).
Ada dua negara bagian Malaysia di Pulau Kalimantan, yakni Sarawak dan Sabah. Nawawi mengatakan TDM menyatakan sudah siap menyampaikan saran terkait keamanan perbatasan jika pemerintah setempat sudah mempersiapkan hasil evaluasi mereka terkait kondisi tersebut.
“Perlu diketahui bahwa TDM hanya mengikuti kebijakan pemerintah dan mengatur penggunaan anggaran. Maka dari itu kami memberikan pilihan kepada pemerintah untuk penempatan anggota dan urusan lainnya terkait usulan ini,” ujar Nawawi.
Pada 2019, Kepolisian Sarawak dilaporkan mulai mempersiapkan rencana untuk memperkuat keamanan wilayah perbatasan dengan Indonesia jika memindahkan ibu kota.
Komisioner Kepolisian Sarawak, Datuk Ramli Din, menyatakan mereka akan memperketat kawasan perbatasan dengan Indonesia di Kalimantan sepanjang 2000 kilometer. Menurut dia hal itu dilakukan jika Indonesia sudah memulai proses pembangunan ibu kota baru.
“Kita semua tahu penyelundupan marak di sepanjang kawasan perbatasan Kalimantan, dan ada kemungkinan aksi itu meningkat jika ibu kota Indonesia pindah ke Kalimantan,” kata Ramli Din.
“Kami akan bekerja keras untuk mencegah aksi kejahatan di sepanjang perbatasan. Hal ini memungkinkan kami untuk melindungi negara dan wilayah perbatasan secara efektif,” ujar Ramli Din.