Houthi Yaman Laporkan Kasus Corona Pertama, Warga Somalia Meninggal
ADEN – Otoritas di Yaman utara, Houthi, mengonfirmasi kasus pertama virus corona pada Selasa (5/5) yakni seorang warga Somalia yang meninggal di hotel di Sanaa.
Adapun otoritas Yaman di wilayah selatan melaporkan sembilan kasus baru corona. Saat ini Yaman memiliki total 21 kasus, termasuk tiga korban meninggal dunia di wilayah Yaman selatan yang pemerintahannya diakui internasional. Adapun di Yaman utara yang dikuasai Houthi ada satu korban meninggal.
“Kami menerima laporan tentang situasi di satu hotel di ibu kota Sanaa pada Minggu (3/5) dan tim investigasi epidemiologi ke sana segera, tempat orang yang terjangkit itu meninggal,” ungkap Menteri Kesehatan Houthi Taha al-Mutawakkil pada Al Masirah TV.
Warga Somalia itu juga memiliki sakit liver dan ginjal. Sampel telah dites di laboratorium dan menunjukkan positif Covid-19.
Yaman merupakan negara termiskin di Semenanjung Arab dan telah lama menjadi titik transit para migran dan pengungsi dari Tanduk Afrika.
Para pengungsi dari Afrika itu lari dari kelaparan dan kekerasan serta berupaya mencapai wilayah Arab Saudi dan negara kaya lainnya di wilayah Teluk Arab.
Yaman mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia akibat perang antara koalisi pimpinan Saudi dan gerakan Houthi yang mengusir pemerintahan di Sanaa pada akhir 2014.
Sebelum kasus pertama corona di wilayah Houthi itu diumumkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkhawatirkan wabah itu telah menyebar tanpa terdeteksi di negara itu.
Populasi Yaman mengalami gizi buruk akut dan kekurangan alat tes corona serta peralatan pelindung untuk mencegah wabah itu menyebar.