Hari Pertama Oktober, Israel Tembak Mati Remaja Palestina di Tepi Barat
Tepi Barat: Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina di Tepi Barat setelah sekelompok pemuda merusak tembok pemisah dan melemparkan berbagai benda ke arah polisi. Penembakan terjadi di Azariyah, sebuah desa di luar Yerusalem, di hari pertama bulan Oktober pada Sabtu kemarin.
Video amatir di media sosial menunjukkan sekelompok pemuda Palestna berkumpul di depan pagar pembatas yang memisahkan Israel dan Tepi Barat. Mereka meneriakkan slogan-slogan saat mereka memaksa masuk melalui sebuah gerbang.
“Majulah para penggemar populer kami,” teriak mereka. “Ada lubang di tembok pemisah, dan sebuah patroli meledak,” sambung mereka, dikutip dari laman Gulf Today, Minggu, 2 Oktober 2022.
Polisi perbatasan paramiliter Israel mengaku menembak seorang pengunjuk rasa yang berusaha melemparkan bom molotov ke arah mereka. Peristiwa terjadi saat pasukan Israel hendak membubarkan para demonstran di dekat tembok pemisah.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban tewas sebagai Fayez Damdoum, pemuda Palestina berusia 18 tahun.
Pemerintah Israel membangun tembok pembatas sekitar 20 tahun lalu, sebuah langkah yang disebut bertujuan mencegah masuknya penyerang. Tetapi beberapa bagian dari tembok penghalang itu masuk ke sekitar 10 persen wilayah Tepi Barat. Warga Palestina memandang tembok pemisah itu simbol pendudukan militer Israel selama 55 tahun.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah di tahun 1967. Sekitar 700.000 pemukim Israel sekarang tinggal di dua wilayah, yang diklaim Palestina sebagai negara mereka di masa mendatang.
Penembakan pada Sabtu kemarin terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antar pasukan Israel dan warga Palestina. Belakangan ini, Israel meningkatkan aktivitas militer mereka di Tepi Barat, sebagian besar di kota Jenin dan Nablus, menyusul trjadinya serangkaian serangan mematikan oleh warga Palestina di dalam wilayah Israel pada musim semi lalu.