Hakim Tinggi Antikorupsi di Guatemala Mengundurkan Diri
Jakarta – Salah satu hakim tinggi Guatemala Erika Aifan mengundurkan diri di tengah ancaman dan tekanan terkait tugas-tugasnya. Kemunduran Aifan dianggap sebagai sebuah pukulan dalam melawan impunitas negara di Amerika tengah itu.
Aifan adalah hakim tinggi yang dikenal sebagai sosok yang memerangi korupsi. Dia memiliki peran yang cukup vital dalam menegakkan gerakan antikorupsi, yang didukung oleh PBB.
Lembaga Human Right Watch mengatakan kepergian Aifan akan mencederai sistem yudisial Guatemala.
“Saya menghadapi sejumlah tuduhan, ancaman dan tekanan. Hari ini, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya karena saya tidak punya cukup jaminan untuk melindungi hidup saya dan integritas saya, begitu juga kemungkinan untuk membela diri dalam proses – proeses hukum,” kata Aifan.
Mahkamah Agung Guatemala tidak mau berkomentar perihal ini.
Surat kabar El Faro sebelumnya mewartakan bahwa Aifan telah melarikan diri ke Amerika Serikat. Keputusan Aifan untuk mundur, telah menambah panjang daftar jaksa-jaksa penuntut anti-korupsi, penyidik dan hakim, yang mengundurkan diri atau dipecat.
Aifan mundur setelah dia menghadapi sejumlah ancaman kalau imunitasnya akan dicabut. Jika hal ini sampai terjadi, maka hal ini bisa mengarah pada pemenjaraan atau tindakan hukum padanya.