Gereja Ortodoks Ingin Berhenti Berkati Senjata Nuklir Rusia
MOSKOW – Gereja Ortodoks Rusia berpikir para pendetanya harus menghentikan praktik pemberkatan terhadap senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, yang mengakibatkan kematian ribuan orang. Keinginan gereja untuk menghentikan ridual itu muncul dalam sebuah proposal yang diterbitkan hari Senin.
Gereja Ortodoks Rusia merilis draft dokumen yang menguraikan pendiriannya tentang pemberkatan umat Kristen Ortodoks “untuk pelaksana tugas militer” dan “pertahanan Tanah Air”. Para pendeta Rusia telah lama memercikkan air suci pada berbagai sistem senjata, termasuk kapal selam, rudal balistik, dan roket antariksa.
“Itu tidak tercermin dalam tradisi Gereja Ortodoks dan tidak sesuai dengan isi Ritus,” bunyi draft dokumen proposal Gereja Ortodoks.
“Oleh karena itu, penggunaan perintah ini untuk menguduskan segala jenis senjata, yang penggunaannya dapat menyebabkan kematian sejumlah orang yang tidak ditentukan, termasuk senjata pemusnah massal, harus dikeluarkan dari praktik pastoral tanpa pandang bulu,” lanjut bunyi draft tersebut, seperti dikutip Fox News, Kamis (6/2/2020).
Proposal itu mencatat bahwa pemberkatan kendaraan militer yang digunakan di darat, udara dan laut bukanlah pemberkatan terhadap senjata, roket, atau perangkat pemboman. Namun, pemberkatan untuk perlindungan prajurit penjaga Tanah Air.
Proposal akan dibahas pada 1 Juni 2020 dan publik diminta untuk mempertimbangkan dalam debat.
Proposal itu muncul ketika gereja dan militer Rusia terus menjalin hubungan dekat. Angkatan bersenjata negara itu membangun sebuah katedral yang luas di sebuah taman militer di luar Moskow.