Georgia AS Nyatakan Keadaan Darurat, 1.000 Garda Nasional Dikerahkan
ATLANTA – Gubernur Negara Bagian Georgia di Amerika Serikat, Brian Kemp, menyatakan keadaan darurat dan mengerahkan pasukan Garda Nasional mulai hari Senin. Langkah itu sebagai respons atas kekerasan di Atlanta, termasuk penembakan yang menewaskan seorang gadis berusia 8 tahun pada akhir pekan lalu.
Kemp mengumumkan bahwa 1.000 pasukan Garda Nasional Georgia akan dikerahkan ke tiga wilayah di Atlanta termasuk Gedung Kongres Georgia, Kantor Pusat Keamanan Publik Georgia, dan Gedung Gubernur.
“Protes damai dibajak oleh penjahat dengan agenda berbahaya dan merusak. Sekarang seorang warga Georgia yang tidak bersalah menjadi sasaran, ditembak dan dibiarkan mati,” kata Kemp.
“Pelanggaran hukum ini harus dihentikan dan ketertiban dipulihkan di ibu kota kami,” ujarnya, seperti dikutip UPI.com, Selasa (7/7/2020).
Pengumuman keadaan darurat muncul ketika Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms memohon kepada masyarakat untuk mengakhiri kekerasan di kota itu setelah gadis berusia 8 tahun bernama Secoriea Turner ditembak mati ketika demo rusuh berlangsung pada akhir pekan.
Secoriea ditembak Sabtu malam di dekat restoran Wendy yang menjadi titik fokus protes kebrutalan anti-polisi yang terjadi setelah kematian Rayshard Brooks pada 12 Juni.
“Sudah cukup,” kata Bottoms saat konferensi pers pada hari Minggu. “Sudah cukup,” katanya lagi.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Secoriea, ibunya dan seorang teman dewasa berada di dalam mobil yang mencoba memasuki tempat parkir yang diblokade oleh para demonstran secara ilegal. Mereka dikonfrontasi oleh orang-orang bersenjata dan tembakan meletus.
Secoriea kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Bottoms mengatakan setidaknya dua orang dalam kelompok demonstran menembaki mobil yang ditumpangi gadis cilik itu. Dia meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang penembakan itu untuk melapor.
“Jika Anda tahu siapa yang melakukan ini, tolong serahkan,” katanya. “Orang-orang ini berbahaya bagi kita semua.”
Ada lebih dari 75 penembakan dalam beberapa minggu terakhir, termasuk dua yang fatal lainnya pada Sabtu malam. Bottoms memperingatkan bahwa kekerasan dapat membahayakan gerakan pengunjuk rasa yang menuntut reformasi polisi dan persamaan ras.
“Hati kami benar-benar hancur karena kehidupan yang berharga ini diambil tanpa alasan,” imbuh Gubernur Kemp di Facebook. Polisi telah menawarkan hadiah USD10.000 bagi siapa pun yang memiliki informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku penembakan.