Gedung Putih Bantah Trump Telah Diberitahu Soal Rusia ‘Buru’ Tentara AS di Afghanistan
WASHINGTON – Gedung Putih membantah laporan New York Times bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah diberi pengarahan tentang informasi intelijen soal Rusia di Afghanistan. New York Times melaporkan bahwa Rusia telah menawarkan hadiah kepada militan jika mereka membunuh tentara AS di Afghanistan.
“Baik presiden maupun wakil presiden tidak diberi pengarahan tentang laporan intelijen tentara dugaan iming-iming hadiah Rusia, yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times pada hari Jumat,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany.
“Ini tidak berbicara tentang pantasnya dugaan laporan intelijen, tetapi untuk ketidakakuratan kisah The New York Times, keliru menunjukkan bahwa Trump diberi pengarahan tentang masalah ini,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (28/6/2020).
Sebelumnya diwartakan, New York Times melansir laporan yang mengatakan intelijen AS menyimpulkan bahwa militer Rusia menawarkan hadiah kepada militan yang terkait dengan Taliban di Afghanistan. Hadiah itu sebagai kompensasi untuk membunuh tentara Amerika dan koalisinya.
Surat kabar itu mengklaim laporannya mengutip para pejabat Amerika yang mengetahui laporan intelijen tersebut.
Menurut laporan itu, AS menentukan bulan lalu bahwa unit intelijen militer Rusia yang terkait dengan upaya pembunuhan di Eropa telah menawarkan hadiah untuk serangan yang berhasil pada tahun 2019 lalu.
Masih menurut laporan NYT, Trump disebut telah diberi pengarahan tentang temuan intelijen Amerika. Disebutkan bahwa Gedung Putih belum mengesahkan langkah-langkah apapun terhadap Rusia sebagai tanggapan atas hadiah untuk kelompok militan di Afghanistan.