Sun. Dec 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Filipina Putuskan Keluar dari Kerja Sama Militer dengan AS

NAGALIGA — Filipina memutuskan keluar dari perjanjian militer dengan Amerika Serikat atau Visiting Forces Agreement (VFA).
Dikutip dari AFP, Presiden Rodrigo Duterte memutuskan keluar dari kerja sama itu setelah AS menolak pengajuan visa bagi sekutu politiknya Ronald Dela Rosa.

Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr. mengatakan pemberitahuan penghentian kerja sama itu sudah diterima oleh wakil kepala misi di Kedutaan Besar AS di Manila. Penghentian perjanjian tersebut akan dimulai 180 hari setelah hari ini, Selasa (11/2).

Dikutip dari Associated Press, Kedutaan Besar AS di Manila mengatakan Washington akan mempertimbangkan dengan hati-hati guna menentukan jalan terbaik bagi kepentingan kedua negara.
“Ini adalah langkah serius yang berimplikasi signifikan bagi hubungan AS-Filipina,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

“Kami menikmati hubungan yang hangat, mengakar dalam sejarah. Kami tetap berkomitmen untuk menjaga persahabatan kami.”
VFA yang ditandatangani pada 1998 memberikan status hukum bagi kehadiran ribuan pasukan AS di tanah Filipina untuk latihan militer dan operasi kemanusiaan.

Dalam sidang Senat pekan lalu, Locsin memperingatkan bahwa membatalkan perjanjian itu akan berdampak negatif bagi pertahanan dan keamanan Filipina. Selain itu, langkah ini juga dianggap menyulitkan Washington untuk melawan dominasi Beijing di Laut China Selatan.

Kehadiran militer AS di perairan strategis itu dipandang sebagai penyeimbang China, yang mengklaim hampir seluruh lautan.

Ronald Dela Rosa, mantan kepala polisi nasional yang sekarang menjadi senator itu mengatakan AS telah membatalkan visanya tanpa memberi tahu alasan jelas.
Pejabat Filipina menduga pembatalan visa itu dipicu oleh kebijakan perang narkoba Filipina yang dipimpin Dela Rosa. Perang terhadap narkoba itu telah menewaskan ribuan orang yang sebagai besar pengedar.

Sejak masalah visa muncul, Duterte melarang anggota kabinet pergi ke AS. Dia bahkan menolak undangan Presiden Donald Trump ke pertemuan puncak Asia Tenggara di Las Vegas pada Maret mendatang.

SUMBER:

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.