Dukung Ukraina, AS akan Respon Tegas Jika Diserang Rusia
Pada hari Minggu (2/1/22), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam panggilan tersebut, mereka berdua membahas langkah lebih lanjut untuk meredakan ketegangan akibat ancaman dari Rusia.
Menurut Gedung Putih, Presiden Biden mengatakan kepada Presiden Zelensky bahwa AS akan memberikan tanggapan secara tegas ketika Rusia melakukan invasi kepada Ukraina. Sampai saat ini, sekitar 100.000 tentara Rusia masih berada di dekat perbatasan Ukraina.
AS mendukung langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah dan meredakan ketegangan antara Ukraina dengan Rusia. Bulan ini, perwakilan AS dan Rusia akan melakukan pertemuan di Jenewa untuk membicarakan hal tersebut.
1. AS dan sekutu akan menanggapi dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina
Jalur untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia terus diusahakan, salah satunya dengan diplomasi. Perwakilan AS dan Rusia telah merencanakan pertemuan untuk membicarakan masalah tersebut.
Di sisi lain, AS secara tegas terus memberikan dukungan penuh terhadap Ukraina. Dalam panggilan telepon antara Beden dan Zelensky yang terbaru, Reuters mengutip Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS “Presiden Biden menjelaskan bahwa Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya akan merespons dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut.”
Ketegangan antara Ukraina dengan Rusia telah menimbulkan ancaman perang besar jika hubungan panas keduanya tidak mereda. Ukraina menuduh Rusia merencanakan invasi karena telah menumpuk ratusan ribu tentara di dekat perbatasannya.
Tuduhan itu telah dibantah oleh Moskow. Mereka berulangkali mengatakan tidak memiliki rencana untuk menyerang Kiev. Mereka hanya ingin bahwa NATO tidak melebarkan pengaruh ke Eropa timur dengan menerima Ukraina sebagai anggotanya.
2. Ukraina menghargai dukungan dari AS
Meskipun harapan Ukraina dapat diterima keanggotaannya di NATO yang dipimpin oleh AS belum terwujud, tapi Washington dan para sekutunya telah memberi penegasan secara berulangkali bahwa mereka akan mendukung Ukraina yang berdaulat.
AS bahkan telah mengalokasikan jutaan dolar untuk membantu Ukraina dengan memberikan pasokan senjata pertahanan jika Rusia benar-benar menyerang Kiev.
Dilansir CNN, Presiden Zelensky dalam unggahan media sosialnya memberikan penekanan penting atas pembicaraan yang terbaru dengan Presiden Biden. Dia mengatakan “menghargai dukungan yang tak tergoyahkan” dari mitranya itu.
Panggilan telepon terbaru antara dua pemimpin itu juga membahas tindakan bersama antara Ukraina, AS dan negara mitra lain dalam upaya menjaga perdamaian Eropa, untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Mereka berdua juga membahas reformasi dan deoligarki.
3. Pembicaraan tingkat tinggi AS-Rusia
Rusia telah mengajukan proposal kepada AS pada akhir tahun 2021, yang salah satu isinya adalah meminta NATO tidak menerima Ukraina menjadi anggotanya.
Rusia merasa terancam jika Kiev nanti jadi anggota NATO, maka berbagai senjata canggih seperti rudal balistik dari aliansi atlantik utara bisa ditempatkan di negara itu sehingga secara langsung menimbulkan ancaman keamanan Rusia.
Selain itu, Rusia juga meminta jaminan keamanan berdasarkan hukum kepada AS dan NATO, dan berharap pembicaraan tentang proposal itu dilakukan dengan segera.
Menurut RFERL, perwakilan AS dan Rusia akan melakukan pertemuan tingkat tinggi dalam tiga tahapan. Pertemuan pertama dari tahapan itu, akan dilakukan pada tanggal 9-10 Januari mendatang di Jenewa.
Tepat pada akhir tahun 2021, Presiden Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan panggilan yang berlangsung selama 50 menit. Dalam pembicaraan panjang itu, ajudan Kremlin Yury Ushakov mengatakan bahwa pihaknya puas dengan percakapan itu, yang umumnya konstruktif.
Putin sendiri dikabarkan mengatakan kepada Biden bahwa jika AS dan sekutunya menjatuhkan sanksi lebih berat terhadap Rusia atas ketegangan yang saat ini terjadi, maka itu akan jadi kesalahan besar. Ancaman sanksi tersebut dapat menyebabkan hubungan Moskow dengan Washington mengalami kehancuran total