Dugaan Diracun Menguat, Navalny Dijaga Ketat di RS Jerman
BERLIN – Jerman menjaga ketat Alexei Navalny di rumah sakit setelah dugaan semakin menguat bahwa pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin itu diracun saat kampanye di
Navalny pingsan di pesawat pada Kamis pekan lalu setelah minum teh yang diduga dicampuri racun. Dia kemudian diterbangkan ke Jerman untuk perawatan pada Sabtu (22/8).
“Kecurigaan bahwa Navalny diracun itu malangnya menjadi sejarah Rusia terbaru dalam beberapa kasus serupa,” kata kepala juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, dilansir Reuters.
“Karena satu bisa dikatakan hampir pasti bahwa ini serangan racun, perlindungan diperlukan,” ujar Seibert.
Pemerintah Rusia tidak berkomentar tentang pernyataan Jerman itu. Kremlin menyatakan pekan lalu bahwa masih belum jelas apa yang menyebabkan Navalny jatuh sakit dan tes awal tidak menunjukkan dia diracun.
Insiden ini dapat semakin memperburuk hubungan Rusia dengan Eropa dan NATO yang menuduh Moskow menyerang para pengkritiknya di Eropa pada masa lalu. Tuduhan ini disangkal Rusia.
Para dokter di rumah sakit Siberia yang pertama kali merawat Navalny menyatakan mereka telah menyelamatkan nyawanya tapi tidak menemukan jejak racun di tubuhnya.
“Jika kita telah menemukan beberapa jenis racun yang dikonfirmasi maka itu akan jauh lebih mudah bagi kita. Itu akan menjadi diagnosa jelas, kondisi jelas dan perawatan yang pasti,” papar dokter senior Anatoly Kalinichenko di kota Omsk, Siberia.
Para dokter Rusia tidak mengatakan apa yang mereka gunakan untuk merawatnya. Pekan lalu, mereka mengaku didiagnosa dengan penyakit metabolisme yang kemungkinan akibat gula darah yang rendah.
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh menyatakan para pendukungnya telah melaporkan dugaan diracun itu pada kepolisian Rusia dan Komite Investigasi.