Dubes Ukraina: Penting Bagi Kami Menjadi Anggota UE dan NATO
JAKARTA – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Volodymyr Pakhil menuturkan, penting bagi Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa (UE) dan NATO. Hal itu disampaikan Pakhil dalam pernyataan saat peringatan Hari Konstitusi Ukraina.
Pakhil menuturkan, 24 tahun yang lalu, Verkhovna Rada Ukraina mengadopsi Dasar Hukum, Konstitusi pertama negara Ukraina modern. Dengan diadopsinya dokumen tersebut, jelas Pakhil, fondasi hukum Ukraina yang merdeka, kedaulatan, serta integritas teritorialnya dibangun. Menurutnya, Konstitusi tersebut merefleksikan pengalaman historis dan tradisi rakyat Ukraina.
Sejalan dengan Konstitusi Ukraina, ucap Pakil, Ukraina terus membangun negara demokrasi baru di mana warga negara menghormati dan menghargai hukum, mengingat hak dan tanggung jawab mereka. “Oleh karena itu, kami tidak perlu menyimpang dari jalan yang benar selama proses perubahan dan kesadaran diri sepenuhnya dari negara,” ucapnya.
“Kami benar-benar yakin bahwa Ukraina harus terus bergerak menuju keanggotaan di UE dan NATO. Pada 12 Juni 2020, NATO mengakui Ukraina sebagai NATO Enhanced Opportunities Program,” kata Pakhil, dalam pernyataan yang diterima Sindonews pada Minggu (28/6/2020).
Dia menuturkan, status ini sangat penting bagi Ukraina, karena Ukraina saat ini sedang menjalani tantangan tersulit demi persatuan dan integritas teritorial sejak kemerdekaannya.
“Tantangan tersebut berupa perang, satu-satunya perang panjang di Eropa yang dilakukan tentara Rusia dan tentara bayarannya selama enam tahun di Ukraina timur, menggunakan senjata dan amunisi yang disediakan oleh Moskow. Tujuan kami yaitu menghentikan perang dan mengembalikan wilayah selatan dan timur Ukraina: wilayah Donetsk dan Luhansk, serta Krimea,” ujarnya.
Diplomat senior Ukraina itu kemudian mengucapkan terima kasih kepada komunitas internasional atas dukungan dan pengertiannya dalam hal ini. “Khususnya pihak Indonesia, yang menyatakan keberatan dengan aneksasi terhadap negara dan wilayah berdaulat, menggambarkan tindakan tersebut sebagai pelanggaran yang jelas terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional di Briefing Dewan Keamanan PBB di Ukraina, 18 Februari 2020,” ungkapnya.
Pakhil menambahkan, Ukraina terus bekerja keras untuk akhirnya mengakhiri perang Rusia-Ukraina ini. Ukraina, jelasnya, akan terus bekerja untuk mencapai perdamaian berkelanjutan secara eksklusif melalui cara diplomatik, sesuai dengan Konstitusi Ukraina dan hukum internasional.
“Tindakan Ukraina dan rekan-rekan internasional merupakan alat penting yang tidak hanya menentang kebijakan agresif Kremlin, namun dalam jangka panjang, akan memaksa Rusia untuk mengakhiri okupasinya dan membantu memulihkan integritas teritorial Ukraina yang diakui secara internasional,” tukasnya.