PARIS – Drama
penyanderaan yang terjadi di sebuah bank di Le Havre, Prancis berakhir. Pelaku menyerahkan diri kepada polisi elit
Prancis setelah operasi enam jam untuk membebaskan sandera.
Pelaku penyanderaan, pria berusia 34 tahun dengan riwayat penyakit mental, muncul perlahan dari gedung dengan mengenakan balaclava dan dengan mengangkat tangan, sebelum petugas dengan senjata masuk dan memborgolnya.
“Semua sandera tidak terluka, meski terkejut,” kata Denis Jacob dari Alternative police trade union seperti dilansir dari Reuters, Jumat (7/8/2020).
Regu penjinak bom segera bertindak setelah pria itu memberi tahu petugas ada bahan peledak di dalam tas. “Dia dipersenjatai dengan pistol,” kata seorang perwakilan polisi nasional kepada Reuters.
Pria itu awalnya menyandera enam orang. Menurut Jacob, lima sandera kemudian dibebaskan dan yang keenam dibawa ke tempat aman setelah pria itu ditangkap
Penyandera diyakini simpatisan Islamis, kata dua petugas serikat polisi, tetapi tidak ada konfirmasi resmi tentang hal ini.
Serangan militan telah mengguncang Prancis dalam beberapa tahun terakhir, dengan empat petugas polisi tewas dalam amukan pisau pada Oktober 2019 di Paris dan 130 orang tewas akibat pemboman dan penembakan terkoordinasi di ibu kota pada November 2015.
Yves Lefebvre, kepala serikat polisi lain, SGP Unite, mengatakan penyandera di Le Havre, sebuah kota berpenduduk sekitar 170.000 orang di Selat Inggris, identitasnya telah diketahui oleh pihak penegak hukum dan dalam daftar pengawasan dinas keamanan.“Kami tahu bahwa dia telah diradikalisasi dan menderita penyakit kejiwaan yang serius,” katanya.
Sumber lain, seorang pejabat senior polisi, mengatakan bahwa selama insiden itu pria tersebut berbicara untuk mendukung perjuangan Palestina. Dia berjalan keluar dari bank dengan apa yang tampak seperti bendera berwarna hijau menutupi bahunya.
Polisi telah menutup area di sekitar bank di Boulevard de Strasbourg, jalan raya yang luas di tengah Le Havre.
Seorang karyawan di gerai Burger King sekitar 100 meter dari bank mengatakan polisi telah memberitahu mereka untuk mengunci pintu masuk di jalan yang sama dengan lokasi penyanderaan tetapi tidak memerintahkan mereka untuk menutupnya.
Ketika sandera kelima dibebaskan, seorang pria berkemeja merah muda terlihat di tayangan televisi Reuters sedang dibawa pergi dari bank oleh seorang petugas polisi dengan perlengkapan pelindung penuh.
“Sangat bangga dan bersyukur,” mantan perdana menteri Edouard Philippe, yang sekarang menjadi walikota Le Havre, menulis di Twitter untuk memuji kinerja polisi.
Para sandera disandera di cabang bank Bred, bank pemberi pinjaman menengah, di lantai dasar sebuah bangunan perumahan enam lantai.