Dituntut Mundur, Presiden Morales Serukan Pemilu Baru di Bolivia
Dilansir dari AFP, Senin (11/11/2019), Morales menyerukan Pemilu baru yang memungkinkan rakyat Bolivia memilih otoritas baru secara demokratis.
“Menyerukan pemilihan nasional baru, yang, dengan memberikan suara, memungkinkan rakyat Bolivia untuk secara demokratis memilih otoritas baru,” ujar Morales dalam sebuah pidato.
Pengadilan Pemilihan Tertinggi Bolivia juga akan diganti. Hal itu untuk memenuhi permintaan utama para pemimpin oposisi yang menuduh anggota Pengadilan Pemilihan Tertinggi melakukan kecurangan dalam pemilihan 20 Oktober demi kepentingan Morales.
Morales tidak mengatakan apakah dia akan mencalonkan diri lagi. Sementara itu, Carlos Mesa, kandidat sentris yang berada di urutan kedua dalam pemilihan lalu mengatakan Morales harus mengundurkan diri jika ada setitik patriotisme yang tersisa.
Pemimpin gerakan protes, Luis Fernando Camacho, mengatakan Morales telah mematahkan tatanan konstitusional dan harus mengundurkan diri.
Sementara itu di Washington, diplomat top untuk Amerika Latin, Michael Kozak, mendesak OAS (Organization of American States) untuk mengirim misi penuh ke Bolivia. Tujuannya untuk memastikan pemilihan baru yang bebas dan adil, dan mencerminkan keinginan rakyat Bolivia.
Audit OAS sendiri menemukan ketidakberesan yang serius dalam pemilihan bulan lalu. Hal itu lah yang memicu protes besar di Bolivia