Sat. Nov 16th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Dimakzulkan Dua Kali, Trumpisme Akan Terus Eksis

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi pemimpin bersejarah karena dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebanyak dua kali. Namun demikian, Trumpisme tidak akan tenggelam, bahkan diprediksi terus berkembang dan eksis.

Trumpisme identik dengan pengabaikan dan penolakan terhadap hukum yang memperkuat fasisme serta menghalalkan kekerasan tidak akan mati meskipun pemakzulan sudah kali ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trumpisme akan tetap hidup dan terus berkembang karena itu dikendalikan oleh politik populisme, politik emosional, dan politik nasionalisme sempit yang hanya mementingkan golongan tertentu saja.

Selama empat tahun berkuasa, Trumpisme menjadi polusi dalam demokrasi yang berdampak pada politik, budaya, sosial da perekonomian dengan kepemimpinan otoriter berbasis pada personalisasi. Meskipun itu bukan ideologi yang kuat, Trumpisme mebjadi posisi politik yang mampu memengaruhi sendi kehidupan. Dengan mesin misinformasi mampu membangun kesadaran publik dan mengguncang nilai demokrasi yang ujungnya pada merusak pemikiran kritis dan melemahkan peradaban.
Presiden Trump memang akan lengser pada pekan depan. Banyak pihak menduga Trumpisme yang mendorong munculnya terorisme domestik di AS bisa saja terus berlanjut. “Itu dikarenakan Trumpisme merupakan formasi politik baru yang menggabungkan supremasi kulit putih, tekanan kepada pemilih, fundementalisme pasar dan otoriterianisme akan terus bertahan setelah Trump meninggalkan Gedung Putih,” kata Henry Giroux, profesor kepentingan publik dari Universitas McMaster, dilansir The Conversation.

Giroux menyebut, politik fasis ala Trump mengombinasikan politik personal yang beracun, inkompetensi, xenophobia, supremasi kulit putih, kekerasan polisi sistemik, dan anti-imigran yang sudah menjadi sejarah panjang di AS. Trump mampu menjembatani gerakan populis sayap kanan ke permukaan politik AS.

“Trumpisme bukan lagi masalah perseorangan yakni Trump, tetapi gerakan berbahaya dan berbasis sosial,” paparnya. Trumpisme tumbuh didukung konstruksi politik dan budaya baru yang berakar pada rasionalistas kapitalis, ketimpangan yang terus tumbuh, dan komitmen terhadap nasionalisme kulit putih. “Semua kekuatan itu memiliki akar sejarah di AS yang dalam,” ujarnya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.