Dianggap Sumber Corona, Komunitas Gereja Korsel Minta Maaf
NAGALIGA — Ketua Komunitas jemaat Gereja Yesus Shincheonji di Kota Daegu, Korea Selatan, meminta maaf karena dianggap menyebarkan virus corona, pada Senin (2/3). Komunitas religi tersebut diduga menjadi sumber penyebaran virus corona (Covid-19), yang menyumbang lebih dari setengah kasus corona di Korea Selatan.
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada orang-orang,” kata Lee di hadapan wartawan di Gapyeong, seperti dikutip dari AFP.
“Meskipun tidak disengaja, banyak orang telah terinfeksi. Saya juga meminta maaf pada pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Seoul melaporkan ketua komunitas Shincheonji itu atas pengaduan pembunuhan karena dianggap gagal turut serta dalam mengatasi penyebaran corona.
Hasil pemeriksaan pemerintah menunjukkan lebih dari 266 ribu orang berhubungan langsung dengan jemaat Gereja Yesus Shincheonji. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan memperparah penyebaran wabah virus corona di Korea Selatan. Seorang anggota komunitas gereja tersebut juga sempat menghadiri empat layanan umat di Daegu, sebelum dinyatakan terinfeksi Covid-19.
Setiap anggota komunitas yang pernah melakukan kontak dengan pasien corona, baik yang menunjukkan gejala atau tidak diimbau untuk melakukan karantina sendiri. Namun, setidaknya lebih dari 1.000 orang anggota komunitas enggan menjawab panggilan dari pihak berwenang.
Dilaporkan AFP, anggota komunitas Shincheonji ketakutan akan stigma buruk dan diskriminasi akibat dituding sebagai sumber penyebaran virus corona. Hal ini mendorong para anggota untuk menutupi identitas karena takut hubungan mereka dengan Shincheonji akan terungkap.
Pemerintah kemudian meminta jaksa untuk mendakwa Lee dan 11 pemimpin lainnya, termasuk untuk membunuh mereka, karena dituduh menyerahkan daftar palsu anggotanya kepada pihak berwenang.
“Jika mereka secara aktif mengambil langkah-langkah awal, kita bisa mencegah penyebaran kasus Covid-19 di Daegu dan Provinsi Gyeongbuk Utara dan kematian beberapa orang,” ujar Wali Kota Seoul Park Won-soon di Facebook.
Hingga Senin (2/3), jumlah kasus akibat virus corona di Korea Selatan terus bertambah dan mencapai 4.335 kasus, tertinggi kedua setelah China. Sementara jumlah orang yang meninggal meningkat menjadi 26 orang.
Pemerintah telah menunda hingga membatalkan puluhan acara di Korsel karena merebaknya virus corona. Menteri Pendidikan Korea Selatan juga akan memperpanjang periode libur sekolah hingga 23 Maret 2020 mendatang.