Covid-19 Mengganas, Acara Pelantikan Joe Biden Dilakukan Virtual
WASHINGTON – Komite Pelantikan mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari di tangga Capitol. Namun perayaan perdananya sebagian besar akan bersifat virtual karena pandemi Covid-19 .
Dalam sebuah pernyataan, panitia yang merencanakan acara tersebut mengatakan, baik upacara maupun parade tradisional berikutnya akan memiliki jumlah hadirin yang terbatas dan ditata ulang. Panitia mendesak anggota masyarakat untuk menahan diri dari perjalanan ke Washington untuk menyaksikan pelantikan, yang di masa lalu telah menarik ratusan ribu orang.
Biden menghabiskan sebagian besar pemilihan presiden 2020 dengan mengikuti protokol keselamatan Covid-19, mengadakan acara yang relatif sedikit dan berkampanye secara virtual dari rumahnya di Delaware.
“Tujuan kami adalah untuk menciptakan pelantikan yang membuat orang-orang tetap aman, menghormati tradisi besar kepresidenan, dan menampilkan visi Amerika yang diperbarui dari pemerintahan Biden-Harris untuk warga negara yang inklusif, setara, dan bersatu,” kata CEO Komite Pelantikan, Tony Allen, dalam pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/12/2020).
Dengan cara itu, pengukuhannya akan mirip dengan konvensi Partai Demokrat musim panas lalu, yang menampilkan program virtual dengan peserta dari seluruh negara.
Pandemi, yang diperkirakan para ahli akan memburuk selama bulan-bulan musim dingin di Amerika Serikat meskipun ada persetujuan vaksin, telah menewaskan lebih dari 300.000 orang Amerika. Biden menjadikan penanganan krisis kesehatan Presiden Donald Trump sebagai pusat kampanyenya.
Masih belum jelas apakah Trump, yang menolak untuk mengakui kekalahannya dari Biden meskipun pemungutan suara dari Electoral College pada hari Senin telah menegaskan kemenangan calon dari Partai Demokrat, akan menghadiri upacara pelantikan Biden atau bertemu dengannya di Gedung Putih, seperti biasa.Penghitungan Electoral College resmi menyatakan Joe Biden sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) AS 2020.
Presiden terpilih dari Partai Demokrat ini baru saja meraih sertifikasi 55 electoral votes negara bagian California, yang membuat perolehan suaranya melewati ambang batas 270 electoral votes.
Electoral College menjadi semakin penting tahun ini karena penolakan Presiden Donald Trump — calon presiden petahana Partai Republik — untuk mengakui bahwa dia kalah dalam pilpres AS 3 November lalu.
Para pemilih atau elector pada hari Senin waktu setempat berkumpul di gedung DPR negara bagian di seluruh negeri untuk secara resmi memilih Joe Biden sebagai presiden AS berikutnya. Langkah itu secara efektif mengakhiri upaya Trump untuk mengubah kekalahannya