CIA Rekrut Tentara Muslim Uighur China Buat Perang Lawan Rusia
Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat disinyalir tengah mengumpulkan sejumlah kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), untuk diterjunkan ke medan perang Rusia-Ukraina. Di dalamnya, ada sejumlah milisi asal Daerah Otonomi Khusus Uighur Xinjiang, China.
Kabar ini dihembuskan oleh seorang perwira intelijen Rusia yang identitasnya dirahasiakan. Perwira intelijen Rusia ini menyebut, CIA memobilisasi sejumlah anggota teroris ISIS ke sebuah kamp militer Amerika Serikat (AS) Al-Tanf, Provinsi Homs, Suriah.
Dalam laporan lain dari stasiun televisi berbahasa Arab, RT, sebanyak 500 orang anggota teroris ISIS yang dikumpulkan dan dilatih CIA berasal dari sejumlah negara.
Ada yang berasal dari wilayah Kaukasus dan negara-negara Asia Tengah. Ada pula yang berasal dari negara Uni Eropa, Irak, dan Uighur China.
Para anggota milisi ini diduga akan diberi misi sabotase dan serangan teroris terhadap unit militer Rusia, tak hanya di Ukraina. Tetapi juga dalam pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) yang berada di Suriah.
“Kurdi sejauh ini telah menyerahkan beberapa pemimpin tinggi dan sekitar 90 pejuang Daesh ke pihak Amerika,” ucap perwira intelijen Rusia itu.
“Yang sebagian besar, adalah warga negara Uni Eropa, Irak, serta imigran Chechnya dan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang di China,” katanya dari Iranian Labour News Agency (ILNA).
Di depan kamera, beberapa anggota teroris ini mengaku telah diperintahkan pasukan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) untuk menyerang pasukan pemerintah Suriah di sejumlah titik.
Diantaranya di kota kuno Palmyra, Pangkalan Angkatan Udara Suriah Tiyas, serta ladang gas dan sumur minyak Shaer.