Bunuh Wanita Kulit Hitam, Mantan Polisi Texas Divonis Hampir 12 Tahun Bui
TEMPO.CO, Jakarta – Seorang mantan polisi Texas Amerika Serikat, dijatuhi hukuman lebih dari 11 tahun penjara pada Selasa karena menembak mati seorang wanita kulit hitam di rumah korban pada 2019.
Seperti dilansir Reuters Rabu 21 Desember 2022, Aaron Dean, mantan polisi Fort Worth, dijatuhi hukuman selama 11 tahun dan 10 bulan penjara di pengadilan Tarrant County, kata seorang panitera pengadilan.
Dia telah dinyatakan bersalah pada minggu lalu oleh dewan juri dalam pembunuhan itu.
Atatiana Jefferson, 28 tahun ditembak mati oleh Dean, polisi kulit putih, saat wanita itu berdiri di rumahnya sambil memegang pistol setelah mendengar suara bising di luar.
Setelah penembakan maut itu, Dean mengundurkan diri dari kepolisian dan kepolisian kemudian mendakwanya dengan pembunuhan.
Pada insiden itu, Dean dan rekannya mendatangi rumah Jefferson setelah seorang tetangga yang khawatir menelepon polisi untuk mengatakan bahwa pintu depan rumah perempuan itu terbuka.
Wanita itu sedang bermain video game dengan keponakannya yang berusia 8 tahun ketika Dean tiba dan merayap di belakang rumah. Dean membawa senjata di tangan, menurut surat perintah penangkapan dan video kamera intai.
Jefferson mendengar suara-suara, mengeluarkan pistol dari tasnya, dan mengarahkan pistol ke jendela kamar tidur, kata keponakannya kepada polisi pada saat itu, menurut surat perintah tersebut.
Departemen Kepolisian Fort Worth mengatakan pada 2019 bahwa Dean melanggar serangkaian kebijakan-kebijakan yang dianut polisi.
Pengacara Dean mengatakan kliennya itu menembak untuk membela diri, tetapi jaksa berpendapat tidak ada bukti bahwa Dean melihat senjata di tangan Jefferson sebelum ia menembak wanita itu melalui jendela kamar tidur.
Kematian Jefferson terjadi sekitar tujuh bulan sebelum pembunuhan George Floyd oleh seorang polisi Minneapolis, yang menggencet leher Floyd selama lebih dari delapan menit. Kematian Floyd menyebabkan kemunculan serentetan demonstrasi global yang menentang rasisme dan kebrutalan polisi.