Balas China, Taiwan Patroli Udara Pakai Jet Tempur Berkemampuan Nuklir
Taiwan menyatakan bahwa pasukannya tengah menerbangkan patroli udara tempur dan menyiapkan rudal dari permukaan darat-ke-udara pada Senin, 5 September 2022. Hal itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap pesawat China termasuk pesawat tak berawak militer di sekitar pulau Taipei.
Melansir dari Newsweek, Selasa, 6 September 2022, setidaknya sembilan pesawat Tentara Pembebasan Rakyat memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada hari itu, kata kementerian pertahanan Taiwan.
Pesawat tersebut termasuk dua pesawat tempur J-11, empat pengebom berat berkemampuan nuklir H-6, dua pesawat pendukung Y-8 dan kendaraan udara tak berawak, atau UAV.
Pengerahan pesawat pencegat dan sistem rudal antipesawat darat sekarang menjadi bagian dari respons standar oleh Taipei, yang ADIZ-nya bertindak sebagai penyangga yang mencakup wilayah udara internasional di sekitar Taiwan.
Taipei, Beijing, Tokyo dan Seoul termasuk di antara pemerintah yang mempertahankan ADIZ mereka sendiri di lingkungan tersebut.
Negara-negara mengharapkan pesawat asing untuk mengidentifikasi diri ketika melewati zona tersebut, tetapi hal itu tidak diatur dalam hukum internasional.
Taiwan mengidentifikasi PLA UAV sebagai pesawat pengintai BZK-007. Drone ini memiliki lebar sayap hampir 50 kaki dan dapat mempertahankan kecepatan sekitar 140 mil per jam untuk waktu penerbangan 16 jam.
Sebuah peta bergambar yang diterbitkan oleh kementerian pertahanan menunjukkan UAV beroperasi di langit barat daya Taiwan.
Ini adalah pertama kalinya Taipei secara terbuka mengakui keberadaan UAV PLA yang beroperasi di dalam ADIZ-nya. Sementara semua laporan sebelumnya hanya tentang pesawat China berawak.
Taiwan juga mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah melihat drone militer China di wilayahnya sekitarnya pada hari Minggu, 4 September 2022. Tetapi model UAV tidak ditentukan dan tampaknya tidak memasuki ADIZ pulau itu, yang sebagian tumpang tindih dengan milik China.
