Bagai Bumi dan Langit, Ini Beda Pemakaman Keluarga Kerajaan Inggris dengan Arab Saudi
Jakarta – Awal September lalu, tepatnya Kamis, 8 September 2022, dunia dikejutkan dengan kabar Ratu Elizabeth II Meninggal dunia. Ratu yang telah memimpin Kerajaan Inggris selama 70 tahun ini meninggal pada usia 96 tahun di kediaman musim panasnya di Kastel Balmoral, Skotlandia.
Kendati telah meninggal sejak awal September, jenazah Ratu Elizabeth II baru dimakamkan sekitar 10 hari kemudian. Melalui seremoni kenegaraan dan disaksikan oleh jutaan pasang mata, jenazah Ratu Elizabeth II dimakamkan pada hari Senin, 19 September 2022.
Pemakaman Keluarga Kerajaan Inggris Cenderung Mewah
Berbeda dengan prosesi pemakaman pada umumnya di Indonesia atau negara mayoritas Islam lainnya, jenazah Ratu Elizabeth II tidak langsung dikebumikan di dalam tanah.
Dikutip dari Reuters, jenazah Ratu Elizabeth II menjalani prosesi kebaktian terlebih dahulu di Kapel St. George, Kastel Windsor. Kemudian, peti mati ratu dimasukkan ke semacam brankas kerajaan yang dikenal dengan nama Royal Vault. Dalam brankas ini pula lah, suami Ratu Elizabeth II, yaitu Pangeran Philip, ditempatkan.
Kendati telah ditempatkan di Royal Vault dan menjalani berbagai prosesi mewah ala kerajaan, beberapa sumber menyebutkan bahwa Royal Vault bukanlah tempat pemberhentian terakhir Ratu Elizabeth II.
Mengutip laman Independent, peti mati Ratu Elizabeth II rencananya akan dipindahkan ke Kapel Memorial Raja George VI di kastil Windsor bersamaan dengan peti mati Pangeran Philip.
Perlu diketahui bahwa bagi seluruh anggota keluarga Kerajaan Inggris biasanya tidak dikebumikan langsung di dalam tanah, tetapi dimasukkan ke dalam peti mati berlapis timah untuk memperlambat proses pembusukan dan disimpan dalam sebuah brankas.
Pemakaman Keluarga Kerajaan Arab Cenderung Sederhana
Apabila dibandingkan dengan pemakaman Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz, proses pemakaman anggota keluarga Kerajaan Inggris tergolong sangat mewah dan cukup panjang.
Dikutip dari Tempo, Raja Abdullah meninggal dunia pada Jumat, 23 Januari 2015 dan segera digantikan oleh adiknya yang menjadi Raja Arab Saudi hingga kini, yaitu Raja Salman bin Abdulaziz.
Walaupun keluarga Kerajaan Saudi Arabia tergolong sebagai penguasa yang kaya mencapai Rp 249,5 triliun waktu itu, prosesi pemakaman Raja Abdullah tergolong sangat sederhana.
Sebelum dikebumikan, jenazah Raja Abdullah dimandikan sebagaimana biasanya sesuai ajaran dan tuntunan agama Islam. Kemudian, jenazahnya dibawa ke Masjid Imam Turki bin Abdullah di Ibu Kota Riyadh untuk prosesi salat jenazah.
Berikutnya, sewaktu pemakaman, jenazah Raja Abdullah hanya dikuburkan di sebuah pemakaman umum Al Oud, Riyadh tanpa nisan sebagai penanda. Bahkan, ketika kabar kematian Raja Abdullah telah tersebar, Kerajaan Arab Saudi tidak memberlakukan masa berkabung secara khusus sebagaimana kematian Ratu Elizabeth II beberapa hari lalu.
“Sesuai tradisi kerajaan, tak ada waktu khusus berkabung. Kantor pemerintahan ditutup di hari libur di akhir pekan, Jumat-Sabtu. Tapi akan tetap dibuka seperti biasa pada Ahad,” demikian seperti pemberitaan Telegraph yang dikutip oleh Tempo pada 25 Januari 2015.