AS Sanksi Menteri Informasi Iran karena Matikan Internet saat Demo
WASHINGTON – Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi karena mematikan akses Internet saat demo besar di negara tersebut.
Menteri Jahromi dianggap Amerika bertanggung jawab atas pemutusan akses Internet berskala nasional di Iran selama lima hari untuk meredam protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan mematikan jaringan dunia maya tersebut, masyarakat internasonal tidak bisa mengetahui secara pasti apa yang terjadi selama protes besar-besaran termasuk jumlah korban tewas.
Sanksi Amerika yang dijatuhkan pada hari Jumat pada Jahromi akan memblokir atau membekukan salah satu propertinya di bawah yurisdiksi AS. Menurut Departemen Keuangan Amerika, orang Amerika dilarang melakukan transaksi dengan menteri tersebut. Selain itu, Jahromi juga dilarang melakukan transaksi dengan sistem keuangan Amerika.
Meski Internet dimatikan, Amnesty International mengklaim sekitar 106 demonstran dibunuh pasukan keamanan Iran saat demo. Klaim itu ditolak rezim Teheran dan dianggap sebagai klaim spekulatif.
“Para pemimpin Iran tahu bahwa Internet bebas dan terbuka mengekspos legitimasi mereka, sehingga mereka berusaha menyensor akses Internet untuk meredam protes anti-rezim,” kata Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/11/2019).
“Kami memberi sanksi kepada Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran karena membatasi akses internet, termasuk terhadap aplikasi pengiriman pesan populer yang membantu puluhan juta warga Iran tetap terhubung satu sama lain dan dengan dunia luar,” ujarnya.
Sementara itu, kantor berita IRNA melaporkan bahwa Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menangkap sekitar 100 pemimpin demo. Jumlah pentolan demonstran yang ditangkap tersebut dikonfirmasi juru bicara pengadilan Iran, Gholamhossein Esmaili.
“Sekitar 100 pemimpin, kepala dan tokoh utama kerusuhan baru-baru ini diidentifikasi dan ditangkap di berbagai bagian negara ini oleh IRGC,” kata Esmaili.
Menurutnya, sebagian besar orang yang ditangkap yang ikut serta dalam protes tetapi tidak ikut menyebabkan kerusakan atau pun pembakaran telah dilepaskan.
Pihak berwenang Iran mengatakan sekitar 1.000 total demonstran telah ditangkap. “Siapa pun yang menciptakan rasa tidak aman atau kerusakan properti publik akan menghadapi hukuman berat,” kata kepala pengadilan setempat, Ebrahimi Raisi.
IRGC mengatakan ketenangan telah kembali di Iran pada hari Kamis. Stasiun televisi pemerintah menyiarkan ribuan orang pro-pemerintah menggelar demo tandingan berpawai dalam demonstrasi pro-pemerintah di sekitar setengah lusin kota pada hari Jumat.