AS Mengaku Khawatir Dengan Perkembangan Militer Rusia-China
WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) memandang Rusia dan China sebagai saingan utamanya. Washington kemudian mengaku prihatin dengan perkembangan kemampuan militer mereka yang semakin besar, terutama di domain luar angkasa dan dunia maya.
“Kami telah memasuki era baru kompetisi negara adidaya,” kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Esper saat berbicara di Dewan Hubungan Luar Negeri di washington, seperti dilansir Tass pada Minggu (15/12/2019).
“China, pertama, dan Rusia, kedua, sekarang menjadi prioritas utama kami. Kedua negara dengan cepat memodernisasi angkatan bersenjata mereka dan memperluas kemampuan mereka ke ruang angkasa dan domain cyber,” sambungnya.
Dia kemudian mengatakan China terus memperluas hubungan ekonominya di seluruh Asia. Sementara itu, papar Esper, Rusia terus berusaha untuk merusak persatuan NATO.
“Strategi pertahanan nasional kami mengatakan persaingan kekuatan yang hebat, fokus pada China dan Rusia,” ucapnya dalam acara tersebut.
“kami juga harus khawatir tentang ancaman negara-negara nakal, Iran dan Korea Utara, tetapi juga mengatakan kami harus mempertahankan kemampuan sehubungan dengan perang reguler, karena ancaman itu dari organisasi ekstrimis yang kejam akan bersama kita untuk waktu yang lama, itu generasional,” ungkapnya.
Dewan Hubungan Luar Negeri sendiri adalah salah satu organisasi non-pemerintah tertua di ASt, didirikan pada tahun 1921. Dewan ini menyatukan sekitar 4.900 mantan pejabat tinggi pemerintah, pejabat intelijen, ilmuwan, pejabat sektor perbankan dan keuangan.