AS Luncurkan Program Baru untuk Dukung Pembangunan IKN
JAKARTA – Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana peluncuran program baru untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) lewat Layanan Komersial AS (U.S. Commercial Service) dalam Administrasi Perdagangan Internasional (International Trade Administration/ITA).
Pada Senin (6/6/2022), delegasi misi perdagangan AS mengawali kunjungan Asia Tenggara dengan mengunjungi Jakarta, Indonesia untuk menjajaki peluang bisnis, investasi, dan kolaborasi energi bersih
Misi Administrasi Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan AS dipimpin oleh Wakil Asisten Menteri Pamela Phan dan didampingi Direktur Badan Pembangunan dan Perdagangan AS, Enoh Ebong.
“Amerika Serikat sangat menghargai kemitraan yang erat dan produktif dengan Indonesia,” ujar Phan dalam keterangannya.
Phan mengumumkan bahwa Layanan Komersial AS (U.S. Commercial Service) ITA akan meluncurkan program baru untuk mendukung kolaborasi sektor swasta AS.
Hal ini berkaitan dengan Indonesia yang akan melanjutkan rencananya untuk membangun ibu kota baru yang pintar dan berkelanjutan, yaitu Ibu Kota Nusantara.
Phan bertemu dengan pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan Indonesia untuk menyampaikan pujian atas peran pemerintah Indonesia sebagai mitra pendiri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity, atau IPEF.
Hal ini ia lakukan selagi tim ITA yang terdiri atas diplomat dan spesialis komersial mengatur dan memfasilitasi acara temu dagang antara perusahaan, pembeli, dan investor AS dan Indonesia.
Phan juga mendiskusikan peluang-peluang lain yang terbuka bagi AS dan Indonesia untuk bermitra dalam energi bersih dan teknologi bersih.
Sementara itu Ebong mengatakan, partisipasi AS dalam misi perdagangan ini berlandaskan dukungan USTDA [Badan Pembangunan dan Perdagangan AS] terhadap lebih dari 100 proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
“Pembicaraan kuat yang kami dapatkan akan diwujudkan menjadi peluang baru bagi USTDA untuk mengembangkan infrastruktur cerdas iklim guna menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, sementara mendukung pekerjaan di AS melalui ekspor barang dan jasa AS,” ujarnya.