Sat. Nov 16th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Antrean Panjang Terlihat di Bank Makanan Milan Saat Krisis Memburuk

MILAN – Antrean panjang terlihat di bank-bank makanan dan pusat bantuan di ibu kota keuangan Italia , Milan, saat krisis ekonomi memburuk akibat pandemi Covid-19.

Virus corona membuat krisis ekonomi kian parah menjelang Natal.

Ketika jumlah kasus melonjak setelah musim panas, ekonomi Italia stagnan akibat lockdown untuk menghentikan penyebaran COVID-19.

“Selama periode pandemi ini, jumlahnya meningkat,” ungkap Luigi Rossi, wakil presiden kelompok bantuan lokal Pane Quotidiano, saat antrean memanjang di blok di luar pusat kota di selatan Milan.

“Kami yakin bahwa semakin banyak krisis ini, semakin banyak yang akan terjadi,” papar Rossi
Bahkan di Milan yang makmur, krisis telah menggigit sangat dalam karena sebagian besar perekonomian terhenti.

Banyak orang yang baru saja terpaksa meminta bantuan di kota yang dianggap sebagai motor ekonomi Italia.Ada begitu banyak orang seperti saya yang jadi orang miskin baru,” papar Alberto, 66, yang tidak mau memberikan nama belakangnya.

Dengan berakhirnya pameran perdagangan yang memberikan kontribusi besar pada ekonomi pra-krisis di Milan, dia telah kehilangan pekerjaan dan datang ke pusat bantuan selama lima bulan terakhir.

“Saya masih harus membayar sewa, saya harus membeli makanan dan meskipun pasangan saya bekerja, itu tidak cukup,” ujar dia.

Seperti pusat-pusat bantuan yang dijalankan kelompok amal lainnya, Pane Quotidiano buka 7 hari sepekan dari jam 9 pagi sampai 11 malam. Pane menangani rata-rata 800 orang setiap hari.

Pane Quotidiano telah beroperasi di Milan selama lebih dari satu abad

Pemerintah telah memberlakukan lockdown dan menawarkan dukungan kepada perusahaan yang memberhentikan pekerja.

Untuk para penjaga rumah, pembersih, staf restoran, dan lainnya yang dipekerjakan secara tidak resmi dan dibayar tunai, tidak ada bantuan sama sekali.

“Bagaimana Anda bisa bertahan?” tanya Maria-Rosa Mamone, 76, yang datang ke pusat bantuan untuk mengambil makanan dan hadiah Natal untuk cucunya.

Dengan tiga orang di rumah dan sewa sebesar USD700 yang harus dibayar setiap bulan, dia harus berjuang keras. “Setidaknya saya bisa datang ke sini. Semuanya ada di sini, roti, susu,” ungkap dia.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.