Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Amerika Serikat Larang Warganya ke Rusia, Situasi Makin Tegang di Ukraina

Jakarta – Amerika Serikat  telah memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Rusia setelah ketegangan di perbatasan dengan Ukraina. Rusia telah mengumpulkan 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, yang dinilai negara-negara Barat sebagai awal perang.

“Jangan bepergian ke Rusia karena ketegangan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan dengan Ukraina,” menurut pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS.

Pemerintah Amerika Serikat juga khawatir warganya bisa mendapat pelecehan. Kedutaan Amerika memiliki kemampuan terbatas untuk membantu warganya di Rusia.

Sebelumnya Amerika sudah memerintahkan keluarga diplomat di ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk meninggalkan negara itu. Peringatan disampaikan karena ancaman lanjutan dari invasi Rusia.

Selain menempatkan pasukan di wilayah perbatasan Ukraina, Rusia juga mengerahkan tank, kendaraan tempur, artileri, dan rudal. Upaya diplomatik yang intens telah diluncurkan untuk meyakinkan Rusia agar mengurangi sikap agresifnya namun tak terlalu berhasil.

Kremlin sejauh ini membantah bahwa mereka akan menyerang Ukraina. Pernyataan itu berbeda dengan meningaktany ketegangan di wilayah perbatasan.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak gagasan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow sebelum benar-benar terjadi invasi. Blinken mengatakan hal itu harus digunakan sebagai sarana untuk menghalangi serangan Rusia terhadap Ukraina.

Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab telah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi berat jika mencoba menyerang Ukraina atau memasang rezim boneka di sana. Kepada Sky News, Raab mengatakan bahwa perwira intelijen Rusia telah melakukan kontak dengan sejumlah mantan politisi Ukraina sebagai bagian dari rencana invasi.

The New York Times mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan 1.000 hingga 5.000 tentara ke negara-negara Eropa Timur. Jumlah pasukan kemungkinan ditambah jika ketegangan semakin meningkat.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.