Ahli AS Ungkap Rekor-Rekor Panas September 2023
Bulan lalu menjadi September dengan suhu dunia yang memecahkan rekor 174 tahun. Simak angka-angka panasnya.
“September 2023 adalah bulan keempat berturut-turut terjadinya rekor suhu global yang paling hangat,” kata Kepala Ilmuwan Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) Sarah Kapnick, dikutip dari situs resminya.
“Bukan hanya menjadi bulan September terpanas dalam sejarah, melainkan bulan tersebut juga merupakan bulan dengan suhu terpanas yang luar biasa dalam 174 tahun upaya NOAA dalam menjaga iklim.”
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data NOAA juga mengungkap rekor September ini mengalahkan rata-rata bulan Juli pada 2001 hingga 2010.
Berapa suhu rata-rata global pada September 2023 memangnya?
NOAA mengungkap suhu rata-rata dunia bulan lalu mencapai 2,59 derajat Fahrenheit (1,44 derajat Celcius). Angka ini ada di atas rata-rata suhu abad 20 sebesar 59,0 derajat Fahrenheit (15,0 derajat Celcius) “yang merupakan rekor suhu terpanas di September.”
September 2023 juga menandai September ke-49 berturut-turut dan bulan ke-535 berturut-turut dengan suhu di atas rata-rata abad 20.
Pada bulan tersebut, Benua Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan masing-masing mempunyai rekor suhu terpanas.
“Amerika Selatan dan Eropa mempunyai rekor suhu terpanas sepanjang tahun ini dan Afrika menjadi suhu terpanas kedua,” menurut keterangan NOAA.
“Asia menduduki peringkat kedua pada September, sedangkan September di Oseania menduduki peringkat ketiga terpanas. Jika dilihat dari wilayah kutub, Antartika mengalami suhu terpanas pada bulan September, sedangkan Arktik mengalami suhu terpanas kedua.”
Dalam hal suhu lautan, September 2023 juga menjadi bulan dengan suhu permukaan laut global bulanan dengan rekor tertinggi.
“September 2023 setara dengan Agustus 2023 untuk anomali suhu permukaan laut bulanan tertinggi (1,85 derajat Fahrenheit, atau 1,03 derajat Celcius, di atas rata-rata) setiap bulan dalam rekor global NOAA.”
Sementara, suhu permukaan global rata-rata tahun ini adalah yang terpanas dalam sejarah, yaitu 1,98 derajat Fahrenheit (1,10 derajat Celcius) di atas rata-rata abad ke-20 sebesar 57,5 derajat Fahrenheit (14,1 derajat Celcius).
Dengan kondisi ini, menurut Global Annual Temperature Outlook dan data NCEI hingga September, ada “kemungkinan lebih besar dari 99 persen bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah.”