2 Personel TNI Kena Serangan Israel ke Markas PBB UNIFIL Lebanon
Jakarta – Dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilaporkan terluka imbas serangan militer Israel ke markas besar pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon atau UNIFIL pada Kamis (11/10) pagi.
Juru bicara misi PBB UNIFIL, Andrea Tanenti, mengatakan Israel menargetkan tiga pangkalan UNIFIL di Lebanon. Ketiga pangkalan tersebut terdiri dari satu markas besar UNIFIL dan dua pos UNIFIL yang berada di bawah pengawasan Italia.
Melansir AFP, dua pasukan penjaga perdamaian PBB terluka imbas serangan tank Merkava Israel yang menargetkan menara pengamatan markas UNIFIL di Naqura.
“Pagi ini, dua penjaga perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembakkan senjatanya ke arah menara pengamatan di markas UNIFIL di Naqura. Tembakan tersebut mengenai langsung dan menyebabkan mereka jatuh,” kata bunyi pernyataan UNIFIL, seperti dikutip AFP.
Menurut laporan kantor berita Italia, ANSA, Sumber intelijen militer Lebanon mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke salah satu pangkalan milik Italia di sepanjang garis demarkasi dengan Lebanon.
Sumber tersebut menuturkan lokasi yang ditembaki oleh IDF adalah pangkalan UNP 1-31 di bukit Laboune, area yang berada di bawah tanggung jawab kontingen Italia.
Masih menurut sumber yang sama, setelah sebuah drone Israel berulang kali terbang di atas pangkalan tersebut, tembakan artileri Israel menargetkan pintu masuk bunker yang melindungi tentara Italia. Sistem komunikasi antara pangkalan tersebut dan markas komando UNIFIL di Naqura juga mengalami kerusakan akibat serangan Israel ini.
ANSA juga melaporkan pasukan penjaga perdamaian PBB yang terluka di Naqura merupakan personel asal Indonesia. Sementara itu, sumber medis lokal menyatakan bahwa kedua penjaga perdamaian PBB tersebut tidak mengalami cedera serius.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengonfirmasi kabar dua personel TNI yang terluka itu.
“Akibat kejadian tersebut personel TNI terkena rekoset
. Mengalami luka ringan pada kaki dan dalam kondisi normal,” kata Hariyanto.
Namun, Hariyanto tak menyebutkan berapa jumlah pasti personel TNI yang luka.
Indonesia memang menjadi salah satu negara yang paling banyak mengirimkan tentara untuk membantu misi pasukan PBB di Lebanon. Ada sekitar 1.232 anggota TNI yang bertugas di UNIFIL Lebanon.
Serangan Israel ke markas UNIFIL ini berlangsung kala Tel Aviv terus melancarkan gempuran udara hingga invasi darat ke Lebanon dengan dalih berperang melawan milisi Hizbullah.
Serangan ini juga terjadi berselang beberapa hari setelah Israel membangun pos militer dekat dengan pos pasukan UNIFIL di tenggara Maroun al-Ras di dalam wilayah Lebanon