Thu. Nov 7th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

15 Tahun, Ratusan Korban Tsunami Thailand Belum Diidentifikasi

BANGKOK – Lima belas tahun setelah tsunami Samudera Hindia menewaskan lebih dari 230.000 orang pada 2004, satu kontainer di kantor polisi di Thailand selatan menjadi bukti ratusan korban yang jasadnya tak pernah teridentifikasi.

Di dalam kontainer itu berisi benda-benda pribadi seperti dompet, dokumen, barang elektronik, yang semua disimpan dalam kantong dan diberi label sebagai bukti, dengan harapan kepolisian suati hari nanti dapat memberi nama dan tempat peristirahatan yang lebih baik untuk mereka yang dikuburkan secara massal di lokasi terdekat. Kuburan massal itu pun hanya ditandai dengan nomor.

“Masih ada banyak keluarga korban, baik dekat dan jauh, yang berharap menemukan kerabat mereka yang hilang,” papar Kolonel Khemmarin Hassini, deputi komandan kepolisian di Takua Pa, salah satu wilayah yang terkena dampak terburuk tsunami.

Dipicu gempa bumi berkekuatan 9,1 Skala Richter (SR), tsunami itu menewaskan lebih dari 230.000 orang saat gelombang setinggi 17,4 meter menerjang pantai di lebih dari sepuluh negara. Gelombang tsunami itu pun menghapus sebagian komunitas dari peta hanya dalam beberapa detik.

Di Thailand, lebih dari 5.000 orang tewas. Unit Identifikasi Korban Bencana (DVI) yang melibatkan kepolisian dan pakar forensik dari 30 negara dapat mengidentifikasi lebih dari 3.600 jasad dalam waktu kurang dari dua tahun. Ini menjadi proyek terbesar dan paling sukses untuk proses identifikasi jenazah.

Kolonel Khemmarin menajdi bagian dari tim internasional itu tapi dia menyatakan, “15 tahun kemudian banyak saluran komunikasi yang telah terputus.”

“Jika kita cukup bertekad dan mengaktifkan lagi operasi kita sekali lagi, saya pikir sekitar 340 jasad yang belum teridentifikasi dapat diidentifikasi,” kata dia di kota Takua Pa.

Hin Temna, 76, yang tinggal dekat desa Ban Nam Khem, kehilangan tujuh anggota keluarga dan putri tertuanya masih hilang. Mereka termasuk lebih dari 1.500 orang dari desa itu yang tewas akibat tsunami. “Tidak perlu lagi berharap bahwa saya akan menemukan putri saya. Saya pikir kita tidak akan menemukannya,” papar Hin Temna.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.