143 Orang Tewas dalam Demonstrasi di Iran
NAGALIGA — Sebanyak 143 pedemo aksi unjuk rasa kenaikan harga BBM di Iran yang meletus sejak medio November lalu dilaporkan tewas.
“Menurut laporan yang kredibel, sebanyak 143 orang tewas dalam demonstrasi ini,” ujar Kepala Penelitian dan Advokasi Amnesty International untuk Timur Tengah, Philip Luther, melansir AFP.
Kematian, dikatakan Luther, hampir seluruhnya diakibatkan oleh penggunaan senjata api. Satu orang dilaporkan meninggal dunia setelah menghirup gas air mata, sementara beberapa lainnya tewas karena dipukuli.
Luther mengatakan, sebuah video yang telah diverifikasi memperlihatkan pasukan keamanan dengan sengaja menembaki para demonstran yang tidak bersenjata dari jarak dekat. Dalam beberapa kasus, para pedemo ditembak saat hendak melarikan diri.
“Kami percaya bahwa jumlah korban jiwa secara signifikan akan lebih tinggi lagi,” ujar Luther.
Dengan korban yang telah mencapai ratusan jiwa ini, Amnesty menyerukan pada masyarakat internasional untuk bersama-sama mengutuk tindakan represif dalam mengatasi aksi demonstrasi yang berujung pertumpahan darah.
Aksi unjuk rasa menyebar di sejumlah wilayah di Iran setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Beberapa pihak mengatakan, aksi tersebut ditunggangi sekelompok orang yang mencoba merusak depot BBM dan membakarnya.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim, pendapatan tambahan dari kenaikan harga BBM tak akan masuk ke kantong negara. Kelebihan tersebut akan diberikan kepada 75 persen warga Iran yang tengah berada dalam tekanan finansial.