Tak Sekadar Liburan, 12 Cara Menjadi Wisatawan Sadar Lingkungan
Jakarta – Kesadaran untuk menjaga lingkungan tidak hanya harus dilakukan dalam rumah tangga. Saat berjalan-jalan dan menjadi wisatawan pun, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk tetap bertindak sadar lingkungan.
Melalui COP26 yang berlangsung di Glasgow beberapa waktu lalu, sekarang saat yang tepat untuk memikirkan tentang emisi karbon dan limbah serta hal-hal buruk bersertifikat lainnya yang dihasilkan oleh industri perjalanan. Ada banyak cara untuk menjelajahi dunia tanpa merusaknya. Berikut adalah 12 tips untuk dipertimbangkan ketika merencanakan perjalanan:
1. Pilih tujuan yang ramah lingkungan
Banyak negara dan kota dengan gagah berani mengurangi emisi karbon mereka. Kosta Rika adalah contoh utama. Mereka telah menghasilkan 98 persen listrik melalui energi terbarukan ditambah lebih dari 25 persen negara keanekaragaman hayati ini telah dinyatakan sebagai zona konservasi. Ibu kota Denmark, Kopenhagen, telah menghadirkan dua inisiatif perjalanan berkelanjutan paling mengesankan di Eropa dalam mendorong praktik pertanian organik dan membangun CopenHill.
2. Kemas perlengkapan kebersihan yang penting
Jika berencana untuk menghabiskan sebagian besar waktu di pantai atau di laut, pastikan untuk membawa dalam tabir surya ramah terumbu. Bahan-bahan seperti oxybenzone dan octinoxate dapat berbahaya bagi kehidupan laut sehingga penting untuk memilih produk bebas bahan kimia yang tidak hanya melindungi kulit tetapi juga menjaga laut. Mengisi satu set wadah yang dapat digunakan kembali dengan sampo, kondisioner dan pelembab dari rumah akan mencegah kebutuhan akan plastik sekali pakai.
3. Bijaksanalah dengan pakaian
Menurut Forum Ekonomi Dunia, 73 persen pakaian yang diproduksi di seluruh dunia berakhir sebagai tempat pembuangan sampah. Jika memungkinkan, kemas pakaian yang sudah dimiliki dan tak perlu beli baru. Jika ada pakaian yang tidak ingin dipakai lagi, simpan dalam kondisi baik dan berikan ke bank pakaian setempat.
4. Pilih kereta dan bus daripada pesawat
Perjalanan domestik dengan kereta api dan bus dapat menambah petualangan luar biasa pada liburan. Lepas landas dan mendarat pesawat adalah yang terburuk untuk emisi karbon. Beberapa maskapai penerbangan, termasuk Cathay Pacific, berinvestasi pada pesawat hemat energi dan bahan bakar nabati. Sementara KLM telah mengganti pesawat 747 lama yang menghabiskan bahan bakar dengan pesawat jet kembar.
5. Periksa kredensial hotel
Sejumlah hotel atau penginapan telah menerapkan langkah eco friendly. Pengelola yang menerapkan kebijakan sadar lingkungan biasanya memperoleh makanan dari petani lokal atau menanam makanan mereka sendiri hingga melarang penggunaan plastik sekali pakai.
6. Tunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal
Sebelum pergi, luangkan waktu untuk meneliti sejarah dan budaya tempat yang akan didatangi. Saat mengunjungi bangunan keagamaan, berpakaianlah dengan pantas. Wisatawan juga perlu meneliti tanggal untuk mengetahui acara besar apa pun yang terjadi selama menginap. Misalnya di beberapa bagian Malaysia, Indonesia dan Timur Tengah, sebagian besar restoran akan tutup pada siang hari selama bulan Ramadan saat penduduk berpuasa.
7. Santap makanan lokal dan musiman
Makan produk lokal yang sedang musim, tidak hanya mendukung industri makanan yang lebih berkelanjutan tetapi juga berinvestasi dalam usaha kecil. Jelajahi berbagai makanan daerah yang ditawarkan dan nikmati produk segar.
8. Pergi mengamati satwa liar dengan ahlinya
Pengalaman satwa liar yang dilakukan dengan benar bisa menjadi hal yang menakjubkan. Kuncinya adalah mengatur perjalanan dengan ahli satwa liar terlatih yang mengetahui habitat lokal dan mengutamakan kesejahteraan hewan. Cobalah untuk tidak menekan pengemudi untuk membuat lebih dekat dengan satwa.
9. Berikan uang di tangan yang tepat
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengucapkan ‘terima kasih’ selain dengan mendukung bisnis lokal. Ini berarti mencari dan berbelanja di pasar, memesan ke restoran yang dikelola keluarga dan tinggal di wisma tamu dan B&B daripada hotel rantai besar adalah pilihan yang tepat. Jika memungkinkan, hindari pusat perbelanjaan besar, perusahaan yang dikelola pemerintah, dan kedai kopi yang ada di seluruh dunia.
10. Memilih berjalan dan bersepeda
Menjelajahi kota sambil berjalan atau bersepeda menjadi langkah yang baik untuk mengurangi emisi karbon. Tur jalan kaki sangat populer di Inggris, sementara banyak kota Eropa yang aman untuk bersepeda.
11. Beli suvenir dari seniman asli
Tempat wisata sering dipenuhi dengan toko suvenir yang menjual hadiah dan kenang-kenangan, tetapi lebih sering produk tersebut dibuat secara massal dan oleh orang-orang yang bekerja dengan jam kerja maksimum dengan upah minimum. Alih-alih, pilih untuk membeli dari pasar pengrajin, tempat seniman lokal terkenal dan dengan bangga dapat memamerkan karya seni, kerajinan dan desain mereka. Jangan membeli produk hewani, terlepas dari signifikansinya bagi daerah tersebut, karena itu hanya mendorong pandangan bahwa hewan dapat digunakan untuk usaha menghasilkan uang.
12. Menghindari voluntourism dan menguasai pariwisata yang bertanggung jawab
Proyek kesukarelaan beroperasi dengan meminta wisatawan untuk membayar biaya tetap untuk bekerja dengan masyarakat yang kurang beruntung, biasanya dengan membantu di panti asuhan, sekolah atau suaka hewan. Sayangnya, banyak dari skema ini justru mengeksploitasi penduduk setempat yang kurang beruntung untuk menjaga proyek voluntourism yang menguntungkan ini tetap berjalan, biasanya dengan merugikan pengembangan masyarakat. Lebih baik menginvestasikan uang di komunitas yang ditemui dengan membayar secara adil dan tanpa barter untuk layanan mereka.
