Terinspirasi Didi Kempot, Katon Bagaskara Akan Luncurkan Dinda Dimana versi Jawa
SOLO – Masih ingatkah Anda dengan lagu Dinda Dimana yang pernah hits di era 1990-an? Ya, lagu yang didendangkan Katon Bagaskara tersebut sangat populer di eranya dan bahkan albumnya terjual hingga 2 juta copy. Rencananya sang penyanyi akan merilis ulang hits tersebut. Namun, kali ini Katon akan meluncurkan Dinda Dimana dalam versi Jawa.
Bukan hanya disajikan dengan aransemen musik yang berbeda, Dinda Dimana juga akan didukung dengan video klip berkarakter budaya Kota Solo. “Saya mengamati musik akhir-akhir ini, dan semakin semangat ketika musiknya Mas Didi Kempot idola saya, wah naik lagi. Penggemarnya juga semakin luas, anak-anak muda juga bisa menikmati,” ungkap Katon saat berada di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Senin (24/2) petang.
Bagi Katon, kembali populernya lagu Jawa merupakan fenomena yang harus dihargai bahwa tren saat ini kembali ke akar lagi. Lagu-lagu Jawa digemari dengan gayanya yang romantis tapi tetap bisa joget, sehingga anak anak muda menjadi suka. “Saya belum pernah mencoba wilayah ini. Seniman itu mengikuti intuisi,” ucapnya.
Dengan kondisi seperti itu, Katon pun ingin menyanyikan lagi lagu Dinda Dimana dengan versi Jawa. Bak gayung bersambut, pentolan band KLa Project itu memperoleh respons yang bagus ketika menyampaikan keinginannya tersebut kepada teman-temannya di Solo.
Katon ingin kaum milenial bisa menikmati lagunya dengan sudut pandang yang berbeda, dan kembali ngetren di era sekarang. Meskipun begitu, Katon mengakui bahwa membuat lirik Dinda Dimana versi Jawa tidak mudah, apalagi seperti lagunya Didi Kempot, sehingga dia membutuhkan bantuan rekannya. “Lirik Jawa dibuat bersama Mas Jepank,” ujarnya.
Oleh karena energi lagu Dinda Dimana versi Jawa berasal dari Solo, maka Katon pun memutuskan video klip, pemain musik, dan lokasi syutingnya di sejumlah tempat penuh sejarah di Kota Solo. Penyanyi 53 tahun itu ingin mengambil rasa kangen, dan cinta dari Solo.
Sebelum proses syuting pembuatan video klip Dinda Dimana versi Jawa dilakukan, Katon dan seluruh pihak yang terlibat menggelar tumpengan serta doa bersama di Loji Gandrung atau Rumah Dinas Wali Kota Solo.
Sementara itu, walaupun dirinya terinspirasi dari Didi Kempot, namun tetap terdapat perbedaan yang cukup mencolok. “Kalau Mas Didi Kempot ada sobat ambyar. Kami sobat kangen, karena Dinda Dimana isinya kangen, bukan patah hati,” kelakarnya.