Retno Marsudi: Isu Myanmar Tidak akan Dibiarkan Menyandera ASEAN
Retno Marsudi: Isu Myanmar Tidak akan Dibiarkan Menyandera ASEAN
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan krisis yang terjadi di Myanmar paska kudeta militer dua tahun lalu tidak akan menghalangi pertumbuhan ASEAN. Indonesia, sebagai ketua blok Asia Tenggara itu pada tahun depan, menurut Retno akan terus mendorong perdamaian di Myanmar.
“Keketuaan Indonesia juga akan memastikan bahwa pembangunan komunitas ASEAN akan tetap menjadi fokus utama. Isu Myanmar tidak akan dibiarkan menyandera proses penguatan pembangunan komunitas ASEAN,” kata Retno di Jakarta saat menyampaikan pernyataan pers tahunan tentang program kementerian luar negeri tahun ini, Rabu, 11 Januari 2023.
Myanmar dilanda krisis kemanusiaan akibat kemelut politik sejak junta militer menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Gerakan perlawanan termasuk pasukan bersenjata, muncul di sejumlah wilayah di Myanmar. Namun junta militer melawannya dengan kekuatan mematikan.
Konsensus dibuat oleh para pemimpin negara-negara anggota ASEAN pada April 2021 dengan lima poin yakni dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman Utusan Khusus ke Myanmar. Kelompok sipil di Myanmar dan para analis menilai pendekatan itu gagal sebab junta masih melanggengkan kekerasan.
“ASEAN kecewa. Terlepas semua upaya Ketua dan semua negara anggota ASEAN, implementasi konsensus oleh junta militer Myanmar tidak mengalami kemajuan signifikan,” kata Retno.
Retno berjanji Indonesia akan mengambil langkah-langkah yang sepenuhnya mengacu pada lima butir konsensus serta prinsip-prinsip dasar dalam Piagam ASEAN. Dia menegaskan, Indonesia akan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Menurut Retno, kolaborasi dengan Utusan Khusus Sekjen PBB akan terus dilakukan. Indonesia pun meminta agar akses kepada semua stakeholders diberikan untuk Sekjen ASEAN dan AHA Centre, agar mereka dapat melanjutkan misi bantuan kemanusiaan.
“Hanya melalui engagement dengan semua stakeholders, maka mandat konsensus mengenai fasilitasi bagi terciptanya dialog nasional dapat dilakukan,” imbuh Retno.
Keketuaan Indonesia mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Retno Marsudi menegaskan, Indonesia ingin menjadikan ASEAN resilient, dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dan dunia