Meski Dikritik, Inggris Berencana Menampung Migran di Pangkalan Militer
Meski Dikritik, Inggris Berencana Menampung Migran di Pangkalan Militer
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Inggris akan menyiapkan akomodasi dasar di pangkalan militer bagi para migran yang melintasi Selat Inggris dengan perahu kecil.
Menteri Imigrasi Robert Jenrick pada Rabu 29 Maret 2023 juga mengatakan pihaknya mempertimbangkan kemungkinan menampung mereka di kapal.
Menanggapi reaksi dari beberapa orang atas meningkatnya jumlah migran yang ditempatkan di hotel, Jenrick mengatakan pemerintah bergerak maju dengan rencana untuk “menyediakan akomodasi dasar dalam skala besar” di lokasi militer di Inggris tenggara dan timur.
“Ini akan ditingkatkan selama beberapa bulan mendatang dan secara kolektif akan menyediakan akomodasi bagi beberapa ribu pencari suaka melalui blok barak dan kabin portabel yang telah diubah fungsinya,” katanya kepada parlemen.
Langkah untuk menempatkan migran di barak militer telah dikritik oleh kelompok HAM karena tidak menyediakan perumahan yang layak. Bahkan menteri luar negeri Inggris, James Cleverly, mengatakan kekhawatiran tentang penggunaan basis militer di daerah pemilihannya.
Jenrick juga mengatakan para menteri sedang menjajaki kemungkinan menggunakan “kapal” sebagai akomodasi, mengutip penggunaan kapal pesiar sewaan Skotlandia yang berlabuh untuk menampung keluarga Ukraina di Glasgow.
Hal itu menuai kecaman dari Partai Nasional Skotlandia yang mengatakan perahu hanya digunakan di sana untuk sementara.
Perdana Menteri Rishi Sunak telah menjadikan penanganan kedatangan migran dari perahu kecil sebagai salah satu prioritas utamanya. Ia berharap langkahnya untuk bersikap keras terhadap migrasi ilegal akan memenangkan pemilih sebelum pemilihan pada tahun depan.
RUU Migrasi Ilegal Sunak untuk menghentikan pedagang manusia membawa migran ke pantai Inggris telah dikritik oleh para aktivis HAM. Dewan Eropa mengatakan itu bertentangan dengan kewajiban internasional London.
Pakar perdagangan manusia di Dewan Eropa juga mengungkapkan “keprihatinan yang mendalam” atas rencana tersebut pada pertemuan minggu ini.