Kementerian Pertanian Slovakia Larang Penjualan Gandum dari Ukraina
Kementerian Pertanian Slovakia Larang Penjualan Gandum dari Ukraina
TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Slovakia melarang pemrosesan dan penjualan gandum dari Ukraina setelah menemukan sebuah pestisida berbahaya dalam pengiriman tersebut. Perihal ini diumumkan oleh Kementerian Pertanian Slovakia lewat websitenya pada Kamis, 13 April 2023.
Dalam pengumuman itu disebutkan larangan tersebut berlaku untuk semua gandum yang sumber awalnya dari Ukraina dan tepung yang terbuat dari gandum tersebut. Gandum dan tepung yang mengandung pestisida berbahaya tersebut saat ini disimpang di gudang.
Sebelumnya pada awal pekan ini, otoritas Slovakia menemukan sebuah pengiriman 1.500 ton gandum asal Ukraina yang mengandung chlorpyrifos, yakni sebuah pestisida yang dilarang oleh Uni Eropa secara luas.
“Ada pestisida yang dilarang oleh otoritas Uni Eropa ini karena bisa menimbulkan sebuah dampak negatif pada kesehatan manusia. Temuan ini sudah terkonfirmasi lewat sample yang diambil,” demikian keterangan Kementerian Pertanian Slovakia.
Menteri Pertanian Slovakia Samuel Vlcan sebelumnya pada Kamis, 13 April 2023, mengungkap semua gandung-gandum tersebut akan dimusnahkan. Berapa lama larangan pemrosesan dan penjualan gandum dari Ukraina, belum ditentukan. Hanya disebutkan dalam beberapa hari ke depan Kementerian Pertanian Slovakia berencana mengumpulkan sejumlah sample gandum dan tepung terigu dari Ukraina yang beredar di Slovakia untuk memutuskan apakah produk itu aman dikonsumsi.
Kementerian Pertanian Slovakia menekankan saat ini tidak merekomendasikan impor gandum bentuk apapun dari Ukraina dan produk-produk turunannya. Kementerian juga akan memberi tahu seluruh negara anggota Uni Eropa perihal temuan ini.
Gandum Ukraina membanjiri sejumlah pasar di Eropa timur dalam beberapa bulan terakhir setelah Uni Eropa menerbitkan kebijakan bebas pajak impor untuk barang-barang dari Ukraina demi membantu produk-produk negara itu sampai ke konsumen mereka di Afrika dan Timur Tengah.
Akan tetapi, banyak dari produk-produk tersebut mentok di Uni Eropa karena permasalahan logistik. Hal ini memicu komplain dari sejumlah petani lokal karena impor dari Ukraina yang murah sehingga membuat harga-harga produk gandum lokal anjlok secara domestik.