Kasus Sianida di Thailand: Polisi Curigai Wanita Ini Habisi 19 Orang
Kasus Sianida di Thailand: Polisi Curigai Wanita Ini Habisi 19 Orang
Polisi Thailand melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan seorang istri perwira polisi terhadap 19 orang dengan pil dicampur sianida.
Sararat Rangsiwuthaporn, 36 tahun, didakwa dengan pembunuhan berencana terhadap satu korban, sedangkan kematian lainnya masih dalam penyelidikan, kata polisi. Tersangka membantah melakukan kesalahan.
“Kasus ini adalah pembunuhan berencana,” kata kepala polisi nasional Damrongsak Kittipraphat, merujuk pada seorang korban yang bepergian dengan Sararat.
Keluarga dari orang lain yang telah meninggal dan memiliki hubungan dengan Sararat juga muncul, menunjukkan bahwa kematian tersebut juga mencurigakan, menurut media lokal. Sararat ditahan pada hari Rabu, 26 April 2023.
“Kami memiliki bukti yang menghubungkannya dengan sianida,” kata kolonel polisi Anek Thaosuparp secara terpisah, menambahkan bahwa dia mungkin memiliki akses ke zat tersebut melalui toko yang dijalankan oleh kakak perempuannya.
Polisi mengatakan motif Sararat kemungkinan finansial, menurut televisi ThaiPBS.
Mereka menambahkan seorang wanita selamat dari upaya peracunan Sararat dan sekarang sedang diperiksa.
The Nation Thailand pada Jumat, 28 April 2023, melaporkan, 20 sampel dikumpulkan dari mobil tersangka Sararat “Am” Rangsiwuthaporn.
Jejak sianida ditemukan dalam sampel yang diambil dari sisi dashboard mobilnya, kata Profesor Weerachai Phutdhawong, dosen di Departemen Kimia Universitas Kasetsart, yang dilibatkan polisi dalam penyelidikan.
Ia akan melakukan lebih banyak tes pada paket berisi zat mencurigakan yang disita dari rumah tersangka saat dia menerimanya.
Weerachai adalah ahli kimia yang diandalkan Kantor Ilmu Forensik Polisi untuk memeriksa sampel kimia.
Penyelidik polisi telah menyusun daftar 19 orang yang mereka yakini telah diracuni oleh tersangka. Delapan belas dari mereka meninggal dalam keadaan yang mencurigakan, kata polisi.
Hanya satu orang yakni Kantima Paesaard, 36 tahun, yang selamat setelah diduga diracun oleh tersangka, kata polisi.
Mereka sudah saling kenal selama lebih dari enam tahun, dan Kantima telah meminjamkan 250.000 baht atau hampir Rp108 juta kepada Sararat sebelum diracun pada September tahun lalu, kata polisi.
Wakil Kepala Polisi Thailand Jenderal Surachate Hakparn, yang mengawasi penyelidikan, menggambarkan tersangka sebagai orang yang ramah dan banyak bicara.
Kepribadiannya yang hidup dan ceria membuatnya mendapatkan kepercayaan dari para korbannya, kata Surachate.
Sararat meminjam uang dari 18 orang yang mungkin telah meninggal karena racun sianida dan kematian mereka dapat dikaitkan dengan utang yang dia miliki, kata Surachate.
Salah satu korban adalah suami ipar Sararat bernama Suthisak Poonkwan, 35 tahun. Dia meninggal pada 12 Maret 2023 di provinsi Udon Thani dan penyebab kematiannya dikatakan aritmia jantung.
Perhiasan emasnya senilai lebih dari 100.000 baht dan uang tunai dalam jumlah yang tidak diketahui dilaporkan hilang setelah kematiannya.
Tidak ada laporan tes keracunan di 16 post mortem dari korban yang dicurigai. Namun, dua kematian yang terjadi awal bulan ini menjadi sasaran tes keracunan dan jejak sianida ditemukan dalam darah kedua korban.