Thu. Nov 7th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Deretan Pernyataan Kontroversial Donald Trump, Terbaru Sebut AS Akan Masuk Neraka

Deretan Pernyataan Kontroversial Donald Trump, Terbaru Sebut AS Akan Masuk Neraka

TEMPO.CO, Jakarta – Donald Trump meradang setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terhadap bintang porno Stormy Daniels. Ia menyerang penggantinya sebagai presiden AS, Joe Biden dengan mengatakan bahwa Amerika akan masuk neraka.

“Negara kita akan masuk neraka. Dunia sudah menertawakan kita karena perbatasan kita dan penarikan pasukan dari Afghanistan,” ujar pemimpin dari Partai Republik itu.

Pria berusia 76 tahun ini mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan kejahatan. Ia berbicara kepada para pendukungnya dan media dari Mar-a-Lago, rumahnya di Florida.

“Saya tidak pernah berpikir hal seperti ini bisa terjadi di Amerika, tidak pernah berpikir itu bisa terjadi,” katanya. Ia menambahkan, “Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya.”

Dia mengatakan dari panggung yang dihiasi bendera Amerika di ballroom emas dan krem yang mewah bahwa jaksa penuntut kiri radikal di seluruh negeri sedang keluar untuk menangkapnya dengan biaya berapapun. Dalam pidatonya, Trump juga menyebutkan beberapa keluhannya terhadap pemerintahan saat ini.

“Sementara kita hidup melalui masa-masa tergelap dalam sejarah Amerika, saya dapat mengatakan bahwa setidaknya untuk saat ini, saya sangat bersemangat,” katanya.

Trump memang kerap menyatakan pernyataan yang kontroversial. Berikut beberapa pernyataan kontroversial yang pernah ia ungkapkan, khususnya di Twitter.

Menuduh Obama Menyadap Teleponnya

“Betapa memalukannya Presiden Obama sampai ia menyadap telepon saya di hari Pilpres Amerika. Ini mirip Nixon/Watergate. Dasar orang jahat! Saya yakin pengacara hebat bisa membuat kasus dari fakta Obama menyadap teleponku sejak Oktober,” tweet Donald Trump pada Maret 2017.

Kementerian Kehakiman membantah pernyataan Donald Trump. Mereka berkata, tidak ada bukti penyadapan telah terjadi.

Typo Covfefe

“Saya menghadapi press covfefe yang negatif secara terus menerus,” tweet Donald Trump, Mei 2017.

Beberapa pihak meyakini Donald Trump melakukan typo, sejatinya hendak menulis kata “conference”. Pihak Gedung Putih membantah dugaan tersebut.

Korea Utara dan Pria Roket

“Baru saja mendengar Menteri Luar Negeri Korea Utara berpidato di acara PBB. Jika dia menyuarakan pandangan si Pria Roket Kecil, maka mereka tidak akan bertahan lama,” tweet Donald Trump, September 2017.

Merespon tweet tersebut, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho menyebutnya sebagai ajakan berperang. Ia berkata, Pyongyang sekarang memiliki hak untuk menembak pesawat bomber Amerika, meskipun tidak di atas wilayah penerbangan Korea Utara. Setahun kemudian, Donald Trump dan Pemimpin Agung Korut Kim Jong Un bertemu.

Penjarahan dan Penembakan

“Para begundal itu tidak menghormati memori George Floyd dan saya tak akan membiarkannya. Saya baru saja berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan saya memberitahunya bahwa militer siap membantu. Jika ada masalah, kami akan mencoba mengendalikan situasi. Namun, jika penjarahan berlangsung, maka penembakan berlangsung. Terima kasih,” tweet Donald Trump pada Mei 2020.

Tweet itu menjadi satu dari sekian banyak tweet Donald Trump yang kena semprit Twitter. Mereka menganggap Donald Trump mengglorifikasi kekerasan. Sejak saat itu, mereka memberikan label peringatan terhadap tweet-tweet Donald Trump yang bermasalah.

COVID-19 dan Media Penyebar Berita Bohong 

“Covid, Covid, Covid menjadi teriakan utama para media penyebar berita bohong. Mereka tidak akan menyampaikan berita lain hingga 4 November nanti, ketika Pilpres Amerika (harapannya) usai. Setelah itu, pemberitaan akan lebih soal rendahnya angka kematian, banyaknya ruangan di rumah sakit, dan banyak tes terhadap anak muda,” tweet Donald Trump, Oktober 2020.

Seperti biasa, Donald Trump menuduh media yang berseberangan dengannya sebagai penyebar berita bohong. Dan, ironisnya, Donald Trump kalah dari Joe Biden pada Pilpres Amerika November lalu. Selain itu, kasus COVID-19 di Amerika juga terus memburuk, diikuti dengan ruang rumah sakit yang tetap penuh.

Dicurangi di Pilpres Amerika

“Semalam saya memimpin, bahkan dengan solid, di berbagai negara bagian termasuk yang dikontrol Demokrat. Lalu, satu per satu, keunggulan itu mulai hilang seiring dengan munculnya surat-suara suara kejutan. SANGAT ANEH. Para panitia pemilu melakukan kesalahan,” tweet Donald Trump, November 2020.

Donald Trump meyakini dirinya telah dicurangi di Pilpres Amerika pada November lalu. Hal itu berujung pada upaya panjang untuk mengubah hasil Pilpres Amerika hingga Januari ini. Dan, seperti klaim-klaim lainnya, ia gagal.

Mike Pence Tidak Berani

“Mike Pence tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang perlu dilakukan demi melindungi negeri dan konstitusi kita. Seharusnya ia memberikan negara-negara bagian kesempatan untuk mensertifikasi fakta (suara elektoral) yang benar, bukannya malah membiarkan yang tidak akurat untuk disahkan,” tweet Donald Trump, Januari 2020.

Tweet tersebut menjadi puncak dari retaknya hubungan Donald Trump dan wakilnya, Mike Pence. Pence menegaskan kepada Donald Trump bahwa ia tidak memiliki wewenang untuk menolak pengesahan hasil Pilpres Amerika yang memenangkan Joe Biden. Donald Trump tetap dengan pendiriannya dan hal itu berujung kerusuhan US Capitol.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.