Harga Daging Sapi Tembus Rp 170.000 per Kilogram, Pedagang: Menjelang Lebaran Bisa Rp 190.000
Harga Daging Sapi Tembus Rp 170.000 per Kilogram, Pedagang: Menjelang Lebaran Bisa Rp 190.000
TEMPO.CO, Batam – Sejumlah pedagang di pasar tradisional menyatakan harga daging sapi segar telah naik sejak sebelum memasuki bulan Ramadan. Di Batam, misalnya, harga daging sapi telah melambung dan menembus level Rp 170.000 per kilogram.
“Menjelang puasa ini jadi Rp 170 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 160 ribu. Ada kenaikan Rp 10 ribu,” kata seorang pedagang daging di Pasar Mega Legenda Batam, Rizal, di Batam, Rabu, 22 Maret 2023. “Kalau daging khas seperti tenderloin itu sudah Rp 180 ribu per kilogram.”
Adapun kenaikan harga daging sapi segar sudah berlangsung sejak 2 hari lalu atau pada awal pekan ini. Namun ia tak terlalu khawatir dengan kenaikan harga komoditas ini karena seiring dengan kenaikan daya beli masyarakat yang bakal makin meningkat hingga hari raya Idul Fitri.
Dari sisi pasokan sapi pada tahun ini, kata Rizal, khususnya di Batam, sudah mulai terpenuhi. Pasalnya, pengendalian penyakit mulut dan kuku atau PMK terhadap hewan ternak sudah terkendali di daerah setempat.
“Tentang PMK saya rasa sudah selesai, karena sapi sudah bisa masuk. Berarti sudah ada kelonggaran seperti itu. Dibanding tahun lalu sepi, tidak ada sapi, stok kosong. Tahun lalu itu tidak ada pemasok sapi,” ucap Rizal.
Salah satu pedagang lainnya, Amin, memprediksi harga daging sapi segar akan terus dalam tren naik hingga hari raya Idul Fitri. Di kedainya, harga harga komoditas itu sudah mencapai Rp 175 ribu per kilogram.
“Kemungkinan menjelang Lebaran nanti bakal makin naik. Sekarang saja sudah Rp 175 ribu per kg. Bisa jadi nanti jelang Lebaran tembus Rp190 ribu per kg,” tuturnya.
Sementara itu, seorang pedagang daging di Pasar Lubukbasung Garagahan, Bambang, menyatakan harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Agam, Sumatera Barat naik dari Rp 150 ribu menjadi Rp 160 ribu per kilogram.
Kenaikan harga komoditas itu dipicu oleh cukup tingginya permintaan sehari menjelang bulan Ramadan karena banyak warga yang hendak memasak rendang. “Hampir menjelang Ramadhan dan Idul Fitri harga daging sapi ini naik,” kata Bambang di Lubukbasung.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional yang menunjukkan harga komoditas pangan pada Rabu, 22 Maret 2022 memperlihatkan harga daging sapi mencapai Rp 133.800 atau naik ketimbang sepekan sebelumnya di level Rp 134.150 per kilogram. Adapun tiga provinsi yang mencatat harga daging sapi tertinggi yakni Sumatera Barat (Rp 150.000), Kalimantan Barat (Rp 148.550), Kalimantan Selatan (Rp 158.350).
Pemerintah sebelumnya menyatakan bakal melakukan impor daging ruminansia, yakni daging sapi dan kerbau menjelang bulan Ramadan dan mendekati lebaran.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan impor daging ruminansia akan dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Pangan, yaitu Bulog dan ID FOOD.
Menurut Arief kegiatan impor ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga daging ruminansia di Tanah Air menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Langkah impor pangan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar kementerian atau lembaga secara rinci menghitung dan memastikan stok pangan untuk masyarakat.
Adapun hasil impor daging sapi dan kerbau tersebut akan didistribusikan dalam beberapa jenis, sehingga lebih terjangkau dan masyarakat punya banyak pilihan.
Ia menuturkan daging impor yang pertama berjenis hot meat atau daging sapi yang langsung diperoleh dari proses setelah pemotongan sapi hidup. Harganya sekitar Rp 135 ribu sampai Rp 140 ribu per kilogram.
Kemudian daging sapi beku yang didatangkan dari Brasil. Harga daging sapi tersebut akan berkisar Rp 110 ribu per kilogram. Terakhir daging kerbau dengan harga sekitar Rp 80 ribu per kilogram.