Kemenkes: Varian Delta Dominan Bersirkulasi di Dunia dalam 60 Hari Terakhir
JAKARTA – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian Delta menjadi varian yang paling dominan bersirkulasi di dunia dalam 60 hari terakhir.
Dijelaskan Nadia, dari laboratorium yang melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) sejak tahun 2020 hingga 29 Agustus 2021, dari total 5.788 Sekuens SARS-COV-2, 2.321 merupakan Sekuens Variant Of Concern.
“Dari 2.321 Sekuens Variant of Concern tersebut, 2.240 nya merupakan v arian Delta (b.1617.2+ayx). Varian delta ini merupakan varian yang dominan bersirkulasi di dunia dalam 60 hari terakhir,” kata Nadia dalam keterangan yang dikutip, Jumat (3/9/2021).
Selain itu Nadia mengatakan, dari data per 31 Agustus, hampir 6.000 hasil sekuensing telah diserahkan ke dalam database global. “Saat ini varian Delta menjadi mayoritas hasil sekuensing di Indonesia, dengan total jumlah mencapai 2.240 sejak ditemukannya varian Delta di awal tahun 2021,” ucapnya.
Namun Nadia mengungkapkan, selain varian Delta, varian Alpha juga harus diwaspadai. Pasalnya, varian ini lebih menular 5 kali lipat dari virus Corona (Covid-19) asli Wuhan, China. Bahkan, varian ini mempunyai masa inkubasi lebih pendek.
“Bahwa varian ini memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Bahkan, studi terakhir menyebutkan, penularannya 5x lipat dari varian Alpha dengan masa inkubasi yang lebih pendek,” paparnya.
“Kita selalu memantau varian-varian lain yang mungkin bersirkulasi di Indonesia termasuk kemungkinan adanya varian lokal yang muncul di Indonesia,” tambah Nadia.