Tue. Nov 19th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Disindir Pikun, Menlu AS Salah Sebut Mantan Presiden Ghani sebagai Karzai

WASHINGTON – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA) ketika Taliban mencapai gerbang Kabul pada 15 Agustus dan kemudian Taliban merebut kota itu tanpa perlawanan.

Ghani mengaku melarikan diri untuk mencegah pertumpahan darah jika kelompok itu menyerang ibu kota. Dia bersumpah kembali ke Afghanistan di masa depan untuk memberikan “keadilan” bagi semua warga negara Afghanistan.

Sama seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken tampaknya mengalami kesulitan untuk menyebut nama yang benar.
Saat Blinken berbicara tentang pelarian Ashraf Ghani ke UEA, dia mengingat panggilan telepon yang dia lakukan dengan Ghani hanya sehari sebelum pejuang Taliban mencapai Kabul.

Tetapi alih-alih mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Ghani yang sekarang digulingkan Taliban, Blinken secara keliru menyebut pendahulunya, Hamid Karzai, yang menjabat sebagai presiden Afghanistan dari 2001 hingga 2014

“Mundur sepekan lalu. Pemerintahan jatuh. Dan omong-omong, saya berbicara di telepon dengan Presiden Karzai sehari sebelumnya, ketika dia memberi tahu saya niatnya, seperti yang dia katakan, ‘Berjuang sampai mati’. Yah, keesokan harinya, dia pergi,” ujar Blinken di acara “Face the Nation” CBS.

Saat video dengan nama salah sebut itu menjadi viral, Blinken langsung diejek di media sosial, dengan banyak pengguna mengatakan “demensia (pikun) Biden menular”.

CNN sebelumnya melaporkan, mengutip seorang mantan pejabat senior di kabinet Ghani, bahwa presiden dan para pembantunya terkejut dengan kemajuan cepat Taliban dan pengepungan Kabul, karena mereka sedang mengerjakan kesepakatan untuk “menyerahkan secara damai kepada pemerintah yang inklusif” serta pengunduran diri Ghani.

“Pada hari-hari menjelang kedatangan Taliban ke Kabul, kami telah mengerjakan kesepakatan dengan AS untuk menyerahkan secara damai kepada pemerintah yang inklusif dan agar Presiden Ghani mengundurkan diri. Pembicaraan ini sedang berlangsung ketika Taliban datang ke kota itu. Taliban memasuki kota Kabul dari berbagai titik ditafsirkan oleh intelijen kami sebagai kemajuan yang bermusuhan,” papar sumber itu.

Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari Afghanistan ketika Taliban menyelesaikan pengambilalihan negara itu dengan memasuki ibu kota Kabul pada 15 Agustus.

Ghani, yang saat ini berada di UEA, menyatakan bahwa dia bermaksud kembali ke Afghanistan dalam waktu dekat untuk memberikan “keadilan” bagi semua warga negara Afghanistan.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.