Yunani: UE Tidak Siap Hadapi Krisis Migran Baru yang Dipicu Konflik Afghanistan
ATHENA – Menteri Migrasi Yunani , Notis Mitarachi mengatakan, Uni Eropa (UE) tidak siap dan tidak akan mampu menghadapi krisis migran baru yang dipicu oleh konflik di Afghanistan. Ribuan hingga ratusan ribu orang diprediksi akan melarikan diri dari Afghanistan, di tengah semakin tidak terbendungnya Taliban.
Mitararchi mengatakan, deportasi pencari suaka yang gagal harus terus berlanjut, meskipun pertempuran semakin meluas di Afghanistan. Dia mengatakan, mengakhiri pengembalian seperti itu akan mengirimkan pesan yang salah.
“Itu akan membuat lebih banyak orang mencoba pergi dan datang ke UE,” kata Mitarachi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/8/2021).
Dia mengatakan, UE harus menawarkan lebih banyak dukungan untuk membantu Turki mengurangi tekanan yang disebabkan semakin banyak migran dari Afghanistan. Dia juga mengatakan, UE tidak dapat menyerap krisis lain seperti yang dihadapi pada tahun 2015.
“Sama sekali tidak, UE tidak siap dan tidak memiliki kapasitas untuk menangani krisis migrasi besar lainnya,” katanya.
“Kami prihatin dengan implikasi dari kemerosotan di Afghanistan dan itulah mengapa sangat penting dan sangat penting bagi UE untuk proaktif dalam mencegah krisis seperti itu,” tukasnya.
Yunani berada di garis depan krisis migrasi Eropa enam tahun lalu. Di mana, hampir satu juta orang, sebagian besar dari Suriah, Afghanistan dan Irak mendarat di pulau terpencilnya setelah pelayaran berbahaya dari pantai Turki dengan perahu karet.